Rabu 25 Oct 2017 21:27 WIB

Din Harap Anies-Sandi Konsisten Jaga Persatuan di Jakarta

Ketua Presidium Inter Religion Council (IRC), Din Syamsuddin
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Ketua Presidium Inter Religion Council (IRC), Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin berpesan kepada pemimpin Jakarta yang baru, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, untuk tetap konsisten dalam memimpin ibu kota secara universal atau berada di atas semua golongan. Din mengatakan, persatuan dan kebersamaan menjadi modal penting untuk membangun Jakarta.

"Tetap 'istikamah' sebagai pemimpin suatu wilayah yang sangat khusus dari ibu kota. Oleh karena itu, gubernur-wakil gubernur harus berada di atas semua golongan, mengayomi seluruh elemen masyarakat baik yang memilih atau tidak memilihnya," katanya di Jakarta, Rabu (25/10).

Dengan demikian, menurut dia, persatuan dan kebersamaan akan menjadi modal bagi pelaksanaan program-program pemimpin Jakarta yang baru. Jakarta adalah etalase Indonesia yang majemuk, sehingga pemimpin baru harus mengembangkan ibu kota ke arah kemajemukan sejati, katanya lagi.

Pengembangan kemajemukan sejati itu, kata dia, bisa dilakukan dengan memberikan sesuatu sesuai posisi dan perannya, tidak membiarkan ada pihak yang menguasai atau mendominasi lainnya.

"Karena kalau itu terjadi, maka akan merusak kemajemukan dan kemajemukan itu milik kita semua. Saya berdoa, berharap, kebetulan saya kenal beliau berdua, saya yakin Anies-Sandi akan bisa menjalankan amanat dengan baik," katanya lagi.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, juga berpesan kepada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai pemangku amanat agar mewujudkan janji-janjinya semasa kampanye.

Tidak kalah penting juga, kata Din, agar pemimpin baru Jakarta bisa melanjutkan hal-hal yang baik dari orang nomor satu ibu kota periode sebelumnya. Anies-Sandi, lanjut dia, agar meneruskan hal-hal yang baik-baik dari masa lampau dan menciptakan yang terbaik dari masa sekarang.

Din merujuk kaidah "ushul fiqih" dalam agama Islam yaitu Anies-Sandi sebaiknya tidak memulai programnya dari nol atau menegasikan kebaikan-kebaikan yang telah ada dari pemimpin Jakarta sebelumnya.

"Kebaikan-kebaikan yang telah ditunjukkan gubernur-gubernur sejak era lama terutama beberapa yang terakhir tidak ada salahnya untuk dilanjutkan," kata dia pula.

Sementara bagi para pendukung Anies-Sandi, kata Din, jangan terlalu bereuforia dalam memberi pembelaan. Bagi pihak yang tidak mendukung juga tidak perlu selalu sinis apalagi menghalangi jalan roda pemerintahan Anies-Sandi.

"Mari kebersamaan ini kita tegakkan, kita kembali pada titik kebersamaan sebagai bangsa dan sebagai warga negara serta sebagai penduduk Jakarta," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement