Rabu 25 Oct 2017 10:55 WIB

Tim Dokter Lanjutkan Pemeriksaan Novel Baswedan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).
Foto: Antara/Monalisa
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah 196 hari pascapenyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pembrrantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, pada Rabu (25/10) hari ini tim dokter di Singapura akan melakukan pemeriksaan lanjutan trrkait kondisi retina dari Novel.

"Hari ini, 196 hari setelah penyerangan, direncanakan pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan kemarin yakni pemeriksaan retina dan glaukoma oleh dua dokter ahli yang berbeda," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, Rabu (25/10).

Febri menjelaskan, latar belakang dilakukannya kedua pemeriksaan ini berdasarkan rekomendasi dokter untuk menjaga kondisi retina dan sirkulasi cairan di dalam bola mata karena harus selalu dalam kondisi baik dan tidak boleh ada gangguan.

Adapun untuk pemeriksaan glaukoma, tindakan yang dilakukan adalah, mengukur tekanan bola mata. Hal ini dikarenakan saat pengecekan pada tanggal 19 Oktober 2017 lalu, ditemukantidak ratanya pertumbuhan permukaan retina (tidak smooth) pada mata kiri, yang menyebabkan operasi lanjutan ditunda.

Sementara untuk hasil pemeriksaan tekanan mata, untuk mata kanan hasil cukup baik, tekanan mata kanan 17. "Untuk mata kiri tidak dapatdilakukan test secara spesifik (hanya diperiksa dengan menekan kelopak mata bagian atas) karena tertutup gusi, namun diperkirakan sedikit lebih tinggi dari mata kanan," terang Febri.

Kemudian, sambung Febri, tim fokter juga melakukan pengukuran ketebalan kornea mata, tujuannya untuk memastikan bahwa kornea dalam keadaan baik, tidak berubah bentuk dan ketebalannya.

"Hasil cukup baik. Ketebalan mata normal," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement