Selasa 24 Oct 2017 20:36 WIB

Sumbar Deteksi Tujuh Titik Panas

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Kebakaran hutan di Aceh Barat. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Kebakaran hutan di Aceh Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Cuaca di Sumatra Barat relatif panas, sepekan terakhir. Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat Hendri Octavia mengungkapkan, sejak awal Oktober 2017 hingga hari ini, dinas memantau ada tujuh titik panas yang tersebar di sejumlah kabupaten.

Hanya saja, ia meyakinkan seluruh titik panas yang terpantau berada di luar kawasan hutan atau perladangan masyarakat. "Artinya saat ini titik panas sangat sedikit," ujar Hendri, Selasa (24/10).

Hendri menyadari bahwa risiko kebakaran hutan dan lahan terus mengintai. Sebagai langkah mitigasi, dia melanjutkan, Pemprov Sumbar terus menekan jumlah titik panas dengan melakukan penyuluhan kepada warga yang tinggal dekat area perhutanan dan lahan gambut. 

Dinas Kehutanan Sumbar juga menambah frekuensi patroli untuk mencegah pembukaan lahan dengan cara dibakar. "Kami berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat. Bagaimana agar masyarakat ikut berperan, peduli api yang ada di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan," kata Hendri.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau Budi Iman Samiaji, menambahkan bahwa hingga awal pekan ini terpantau lima titik panas di Sumatra Barat. Rinciannya, empat titik panas terpantau di Kabupaten Dharmasraya yakni dua titik di Kotobaru dan dua titik di Pulau Punjung, serta satu titik panas di Kabupaten Limapuluh Kota yakni di Kapur Sembilan.

Potensi kebakaran hutan bisa meningkat karena . Bahkan hingga tiga hari ke depan, BMKG Stasiun Minangkabau memproyeksikan cuaca cerah berawan akan melingkupi wilayah Sumatra Barat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement