Selasa 24 Oct 2017 15:21 WIB

NTB Kembangkan 10 Desa Wisata Prioritas

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Desa Wisata Halal Setanggor, Lombok Tengah. Pengunjung bisa merasakan sensasi mengaji di tengah sawah.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Desa Wisata Halal Setanggor, Lombok Tengah. Pengunjung bisa merasakan sensasi mengaji di tengah sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pariwisata NTB sedang fokus mengembangkan desa wisata. Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, NTB memiliki potensi besar dalam pengembangan desa wisata.

Menurut Faozal, desa wisata yang ada di Lombok maupun Sumbawa menawarkan keragaman potensi yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi para wisatawan kala berkunjung ke NTB. "Pengembangan desa wisata linier dengan kebijakan pemerintah pusat dalam menumbuhkan semangat kepariwisataan juga harus membangun desa," ujar Faozal di Mataram, NTB, Selasa (24/10).

Dinas Pariwisata NTB bersama Dinas Pariwisata kabupaten/kota di NTB kini sedang memetakan desa-desa wisata yang siap "dijual" kepada wisatawan. Faozal menjelaskan, untuk tahun ini ada 10 desa wisata yang menjadi prioritas. Antara lain Tete Batu, Kembang Kuning, Sembalun, Sade, Aik Nyet, Sesaot, Kerujuk, Aik Berik, Mantar, dan Sambori.

Ke-10 desa wisata prioritas ini, lanjut Faozal, mempunyai keragaman aktivitas wisata, mulai dari budaya, alam, hingga pertanian. "Mudah-mudahan 10 pilot project ini akan bisa menjadi acuan bagi desa wisata yang lain," ucap Faozal.

Faozal melanjutkan, pembenahan fasilitas dan atraksi merupakan hal yang wajib dilakukan desa wisata prioritas. Dinas Pariwisata NTB, Faozal mengatakan, mendukung pengembangan desa wisata baik dari segi infrastuktur maupun promosinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement