REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Terhentinya pasokan air bersih PDAM Tirtanadi di hampir seluruh wilayah kota Medan membuat warga kesulitan. Mereka rela mengambil air hingga ke kantor-kantor PDAM dan ke rumah warga lain yang memiliki sumur.
Para warga bahkan mengantre dan berdesak-desakan untuk mendapatkan air dari truk tangki PDAM Tirtanadi yang mendatangi permukiman mereka. Seperti yang terlihat di Jalan Puri, Kota Matsum I, Medan Area.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, warga mulai mengantre sejak truk datang sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka membawa ember, jeriken, galon, dan wadah lain yang dimiliki. Selama menunggu giliran, tak jarang keributan terjadi akibat warga yang tidak sabar.
Air dengan cepat habis dalam kurun waktu kurang dari sejam. Truk tangki pun kembali mengisi air ke kantor pusat PDAM Tirtanadi di Jl Sisingamangaraja. Kendaraan tersebut akhirnya datang lagi sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung melayani warga yang telah menunggu.
Salah seorang warga, Rahma mengaku, pasokan air PDAM mulai berhenti sejak Sabtu (21/10). Akibat tidak adanya air, aktivitas dia dan keluarga pun terganggu. "Mati total ini. Sudah empat hari inilah. Untuk mandi sama masak susah kali," kata Rahma, Selasa (24/10).
Antrean juga tampak di kantor PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai di Jl AR Hakim. Warga mulai menyerbu kantor tersebut sejak pagi. Salah seorang warga, Sandra berharap, pasokan air dapat kembali normal. "Tolonglah cepat diperbaiki. Susah kali kayak gini," ujar dia.
Untuk diketahui, sebagian besar wilayah pelayanan PDAM Tirtanadi di Medan tidak mendapatkan pasokan air sejak Sabtu (21/10). Gangguan ini disebabkan oleh kebocoran pada pipa induk berdiameter 1.000 mm di Jl Purwo Gang Anyelir, Deli Tua, Deli Serdang.