Senin 23 Oct 2017 23:11 WIB

PT Harus Buka Jurusan yang Relevan dengan Zaman

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Elba Damhuri
[10:17 PM, 10/23/2017] Debbie S: Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada Rembuk Nasional di Jiexpo Kemayoran, Senin (23/10) malam.
Foto: Debbie Sutrisno/Republika
[10:17 PM, 10/23/2017] Debbie S: Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada Rembuk Nasional di Jiexpo Kemayoran, Senin (23/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan agar perguruan tinggi (PT) bisa membuka jurusan-jurusan baru yang relevan dengan perkembangan zaman. Dengan adanya jurusan yang lebih sesuai diharap para mahasiswa bisa memiliki daya saing dalam menghasilkan sebuah karya atau pun pada saat bekerja.

Jokowi menceritakan, ketika dia berkunjung ke markas Google, Facebook, dan Alibaba terdapat banyak teknologi muktahir yang belum bisa ditemui di Indonesia. Perkembangan seperti ini yang harus bisa diikuti oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

"Saya kaget betul ketika datang ke mereka. Secepatnya kita harus berubah dari semua sektor. Kita harus berani mengubah. Harus mengubah," ujar Jokowi di hadapan belasan rektor di Rembuk Nasional, Senin (23/10).

Jokowi menurukan, saat ini konsep perguruan tinggi selama 30 tahun masih sama persis. Tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan PT dalam menunjang perubahan kondisi global.

Mantan Gubernur DKI ini memisalkan fakultas ekonomi yang selama ini mayoritas hanya memiliki jurusan akuntansi, manajemen, atau ekonomi pembangunan. Padahal seharusnya di jurusan ini juga dibukan pembelajaran yang mempelajari mengenai perkembangan toko online atau fintech.

"Kalau kita masih monoton, kita akan ditinggal. Betul," ujar Jokowi.

Menurutnya, platform digital saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat bukan hanya regional, tapi sudah mendunia. Ke depan seluruh akses dan pekerjaan dan kebutuhan bahkan bisa diakses melalui sistem digital. Maka akan sangat berbahya sekali jika Indonesia tidak memulai perubahan tersebut dari pendidikan yang diajarkan.

Jokowi kembali mencontohkan perubahan lanskap digital ini dari sistem jual-beli yang sekarang mulai bergeser dari offline ke online. Dari infromasi yang didapat, 30-35 persen mall diprediksi akan tutup lebih cepat karena perubahan sistem perdagangan ini. Alibaba yang merupakan perusahaan digital justru meningkat dengan infrastruktur logistik yang lebih memadai dan mudah dijalankan, serta gampang diakses.

"Kalau sudah ada perubahan global, nasional juga akan berubah, daerah juga akan berubah. Interaksi sosial kita semuanya berubah. Dan sekarang pun sudah berubah," ujarnya.

Untuk itu Jokowi berharap agar semua pihak termasuk perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya bisa melakukan perubahan. Sebab, negara yang bisa mengambil kesemapatan lah yang akan menjadi negara pemenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement