Senin 23 Oct 2017 21:36 WIB

Bupati Mentawai Minta Hasil Penelitian Gempa Dipublikasikan

(Ilustrasi) Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan titik gempa yang melanda kepulaan Mentawai, Sumatra Barat di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (3/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
(Ilustrasi) Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan titik gempa yang melanda kepulaan Mentawai, Sumatra Barat di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MENTAWAI — Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Yudas Sabaggalet meminta lembaga yang melakukan penelitian tentang kegempaan di daerah itu untuk mempublikasikan hasil penelitian tersebut dan menyosialisasikannya kepada masyarakat.

"Apalagi penelitian yang dilakukan tersebut erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Mentawai dalam hal menghadapi bencana gempa, ini harus dipublikasikan," kata Yudas Sabaggalet saat memberikan sambutan dalam seminar kebencanaan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mentawai di Tuapejat, Senin (23/10).

Ia mengungkapkan, selama ini banyak pihak atau lembaga tertentu melakukan penelitian terkait potensi gempa dan tsunami di Mentawai tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Selain itu juga, hasil penelitiannya tidak dipublikasikan kepada masyarakat.

"Setiap pihak yang melakukan aktivitas penelitian tentu akan memberikan dampak terhadap masyarakat, dan menjadi tanda tanya ditengah masyarakat tentang apa yang dilakukan. Ini harus menjadi perhatian," katanya.

Yudas mengatakan, pihak pemkab dalam waktu dekat akan membuat aturan main tentang izin bagi pihak-pihak yang melakukan penelitian di Mentawai agar tidak menimbulkan hal-hal yang negatif ditengah masyarakat. "Selama ini, banyak pihak yang melakukan penelitian di Mentawai masuk tanpa diketahui Pemda, hal ini tentu tidak bagus," katanya.

Ia menambahkan, jika hasil penelitian tentang kebencanaan tersebut diberikan kepada pemerintah maka tentu hal itu bisa menjadi bahan rekomendasi bagi pemkab untuk melakukan penanganan kebencanaan. Selain itu Yudas berharap, lembaga yang melakukan penelitian tersebut dapat melakukan pendampingan kepada masyarakat tentang apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Mentawai Nurdin mengatakan, seminar kebencanaan yang digelar tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati tujuh tahun tsunami Mentawai. "Pada Rabu (25/10) kami akan melakukan apel kesiapsiagaan bencana di Pagai Selatan, itu puncak peringatan tujuh tahun bencana tsunami Mentawai," katanya.

Dalam seminar tersebut BPBD Mentawai mendatangkan peneliti gempa dari Pusat Gempa Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement