REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan aksi penembakan di wilayah operasional PT Freeport di Tembagapura terus dilakukan. Pada Sabtu (21/10) aksi KKB mengakibatkan tujuh anggota Brimob terluka, satu di antaranya meninggal dunia, yakni Briptu Berry Pratama.
"Aparat keamanan akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut walaupun sudah jatuh korban, bahkan meninggal dunia," kata Kapolda Papua kepada Antara di Jayapura, Senin (23/10).
Boy mengatakan, anggota Polri siap mengambil risiko karena aksi bersenjata yang dilakukan KKB harus dibalas dengan senjata pula. Namun, tetap harus sesuai prosedur.
Ia mengakui tidak mudah menangkap anggota KKB, apalagi dengan medan dan kondisi alam yang sangat tidak bersahabat. Sementara, anggota KKB sudah mengenal betul medannya.
Meskipun demikian, pihaknya akan berupaya menangkap kelompok tersebut. Menurut dia, risiko yang dihadapi anggota bila sudah berhadapan dengan KKB hanya ada dua pilihan, yakni anggota Polri yang mati atau mereka.
Dia mengatakan, anggota KKB masih bersembunyi di sekitar perbukitan di Tembagapura dan dalam melakukan aksinya mereka menggunakan senjata api milik Brimob yang diperoleh dengan merampas pada 2015. Kontak senjata di areal PT Freeport terjadi sejak Sabtu (21/10) yang mengakibatkan meninggalnya Briptu Berry Pratama.