REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena tiga puting beliung muncul di laut Kepulauan Seribu, pada Senin (23/10). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menjelaskan fenomena tiga puting beliung ini terjadi Senin pada pukul, 09.00 WIB pagi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, lokasi tiga puting beliung ini berada di lautan kawasan Karang Lebar dekat Pulau Harapan. Puting beliung terjadi di sekitar Pulau Opak, belakang Pulau Kaliage yang tidak berpenduduk.
Sutopo menjelaskan, fenomena kemunculan puting beliung meningkat saat musim pancaroba. Perbedaan temperatur yang kontras antara permukaan daratan, perairan dan atmosfer sebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara. "Sehingga terbentuk puting beliung," ucapnya, Senin (23/10).
Ia melanjutkan, fenomena tiga penampakan puting beliung bersamaan yang terjadi di perairan Kepulauan Seribu Senin pagi adalah fenomena yang langka. Karena tiga puting beliung berjejeran secara bersamaan.
Fenomena ini, menurutnya di wilayah tropis jarang terjadi. Karena itu, terjadinya tiga puting beliung bersamaan semakin menunjukkan iklim telah berubah, bisa jadi diakibat dari rusaknya lingkungan dan keseimbangan sistem bumi.Laporan dari ejadian tersebut, tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan.
"Ekor puting beliung berputar di sekitar perairan sehingga menimbulkan gelombang kecil di laut," ungkapnya.
BPBD DKI Jakarta telah melakukan koordinasi dengan SKPD terkait melalui Pusat Data dan Informasi Kebencanaan dan Call Center Jakarta Siaga 112. Kondisi normal dan aktivitas masyarakat berjalan dengan aman.