Senin 23 Oct 2017 16:57 WIB

Tim Pembangunan RS Indonesia Kembali Berangkat ke Rakhine

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Relawan MER-C dan para pekerja tengah melakukan pengecoran lantai tiga bangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza, di Jalur Gaza, Palestina (Ilustrasi)
Relawan MER-C dan para pekerja tengah melakukan pengecoran lantai tiga bangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza, di Jalur Gaza, Palestina (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menunggu proses izin sekitar dua pekan, Kementerian Luar Negeri Myanmar akhirnya menyetujui Tim Pembangunan RS Indonesia dapat mengunjungi lokasi pembangunan yang terletak di Muaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State. Proses izin yang cukup lama ini menyusul situasi di Rakhine State yang memanas pada akhir Agustus 2017 lalu.

Ketua Divisi Konstruksi MER-C sekaligus penanggung jawab pembangunan RS Indonesia di Rakhine Myanmar Idrus mengatakan, dua relawan teknis MER-C yaitu DR Idrus M Alatas dan Ir Rizal Syarifuddin langsung bertolak ke Yangon, Myanmar pada pagi hari ini. Direncanakan, keesokan harinya tim akan terbang ke Sittwe dengan maskapai lokal.

"Dari ibukota Rakhine State ini, tim akan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke lokasi pembangunan RS Indonesia dengan jarak tempuh sekitar 3,5 jam," kata Idrus kepada Republika.co.id, Senin (23/10).

Idrus menerangkan, tujuan kunjungan kali ini untuk melakukan pengukuran dan penentuan titik-titik bangunan kompleks RS Indonesia. Pengukuran akan dikerjakan bersama dengan kontraktor lokal pemenang tender.

"Saya dan Pak Rizal akan melakukan pengukuran bersama kontraktor lokal pemenang tender tahap dua, sekaligus menentukan titik-titik seluruh bangunan yang akan berada di dalam kompleks RS Indonesia," ujarnya.

Setelah proses pengukuran ini, pihaknya berharap, Rakhita Ah Linn sebagai kontraktor lokal yang ditunjuk bisa segera memulai pembangunan tahap dua. Yakni membangun rumah dokter dan rumah perawat.

Idrus sebagai relawan yang telah berpengalaman dalam membangun rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza Palestina ini menjelaskan, agenda penting lainnya dalam kunjungan ke Rakhine adalah pra tender pembangunan tahap tiga. Yaitu pembangunan bangunan utama RS Indonesia.

Misi tim teknis dijadwalkan berlangsung selama lima hari hingga Jumat (27/10) mendatang. Pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang sudah dilakukan MER-C sejak mendirikan RS Indonesia di Gaza, Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement