Ahad 22 Oct 2017 19:19 WIB

Hasil Survei Hanya 3,6 Persen, Ini Tanggapan Sekjen PAN

Sekjen PAN, Eddy Soeparno
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
Sekjen PAN, Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Polmark Indonesia merilis hasil survei terbarunya soal elektebilitas partai politik. Selain rilis hasil survei, acara ini dilanjutkan dengan diskusi dengan tema "Tiga Tahun Jokowi-JK dan calon penantang Jokowi di Pilpres 2019" dengan narasumber Eep Saefullah (CEO Polmark Indonesia), Abdul Kadir (Sekjen PKB), Siti Zuhro (Peneliti LIPI), Ahmad Muzani (Sekjen Gerindra), Ahmad Basarah (Wasekjen PDIP), dan Eddy Soeparno (Sekjen PAN).

Dalam survei itu, PDI Perjuangan masih menempati posisi teratas dengan raihan 25,1persen. Partai Golkar secara mengejutkan menempati posisi kedua dengan nilai 9,2 persen. Sementara Partai Gerindra yang menjadi oposisi masih jauh di bawah PDI Perjuangan dengan torehan 7,1 persen.

Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) berada di posisi enam dengan 3,6 persen. Sekjen PAN Eddy soeparno manggapi santai hasil temuan survei Polmark. Menurutnya elektabilitas PAN pada Pemilu 2014 lalu juga hanya berkutat di angka 3-4 persen. Namun saat pemilu bisa mendapatkan lebih dari 7 persen.

"Justru hal ini menjadi motivasi dan dorongan untuk kader PAN agar lebih giat lagi untuk bekerja," katanya saat diskusi di Batik Kuring Jakarta, Ahad (22/10).

Dalam survei ini, Eddy pun melihat PDI Perjuangan yang mengusung Presiden Jokowi masih berpotensi besar untuk melanggeng di Pilpres 2019. "Tetapi juga kami melihat perubahan di masyarakat saat ini terjadi adanya calon alternatif baru. Jadi peluang Pak Jokowi sangat besar, peluang adanya alternatif baru juga besar," ujarnya.

Dia pun menjelaskan bahwa saat ini partainya sudah diamanatkan untuk mendorong Zulkifli Hasan bertarung di kepemimpinan nasional tahun 2019. "Dalam hal ini harus melihat PAN dulu yang harus kuat, nanti di 2019, memiliki elektabilitas yang tinggi, ketika sudah tinggi mendorong partai lain untuk bergabung dengan PAN untuk mencapai presidential treshold 20 persen, untuk membangun koalisi mendorong pak zulkifli Hasan bertarung apakah di posisi Capres atau cawapres," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement