Ahad 22 Oct 2017 20:05 WIB

Ekonomi PHP: "So, How Long Can You Go?"

Potret kemiskinan
Foto:

Sementara itu para pejabat ekonomi neolib yang setia dan patuh pada arahan Bank Dunia/IMF selalu mendapat puja puji dan gelar gelar terbaik lainnya yg dari pengalaman masa lalu, saya yakin tidak gratisan alias berbayar. Gelar gelar itu antara lain the best minister, the best governor, the most influential  dan gelar ini-itu lainnya.

Kemudian  para pendukung policy policy sesat ekonomi neolib itu maupun jaringan para pejabatnya memanfaatkan habis habisan puja puji asing itu sebagai sukses besar ekonom neolib Indonesia dan “bukti sukses besar ekonomi Indonesia” dalam bimbingan neolib, sukses “yg diakui dunia” dst. Semua gelar dan pengakuan2-pengakuan “dunia” itu toh tdk harus dibuktikan, tidak harus di pertanggungjawabkan, dan tanpa kriteria yangg jelas, alias bebas bebas saja.

 Demikianlah kegagalan demi kegagalan atau keterpurukan demi keterpurukan ekonomi Indonesia ditutup tutupi dengan puja puji dan janji janji gombal tentang kejayaan ekonomi “yang akan datang”, yang sebenarnya tidak akan pernah terwujud karena hanya PHP.

Ketika pemerintah  terjepit dengan keadaan perekonomian yg semakin parah, senjata lain yang biasanya sudah di siapkan adalah pernyataan bahwa apa yg sedang di lakukan sekarang adalah untuk tujuan JANGKA PANJANG, jadi jangan dilihat sekarang (yg sedang berantakan).

Rakyat Indonesia yg dikenal pelupa dan mudah percaya serta kebanyakan juga tidak begitu mengerti detil detil ekonomi, cenderung terkecoh atau bingung dengan berbagai  argumentas i yg saling bertentangan yang mirip adu kuat propaganda. Dan karena kehidupan sehari harinya masih kesulitan maka banyak rakyat yg kehilangan daya kritisnya membaca sikon ekonomi yg sedang terjadi, yaitu sebenarnya perekonomian Indonesia itu membaik atau memburuk?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement