Sabtu 21 Oct 2017 16:53 WIB

LKKNU Gelar Rakornas Bahas Problematika Kekinian

Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga PBNU Ida Fauziyah.
Foto: Republika/Wihdan H
Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga PBNU Ida Fauziyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nadhlatul Ulama (LKKNU) menggelar rapat kordinasi nasional (rakornas) yang menghadirkan seluruh pengurus wilayah se Indonesia di Hotel Arya Duta, Jakarta, Sabtu (22/10).

Ketua Lembaga LKKNU Hj Ida Fauziyah mengatakan, rakornas kali ini lebih menitikberatkan pada problematika kekinian yang dihadapi keluarga sebagai pilar bangsa. "Persoalan maraknya narkoba, efek gawai, dan pornografi anak, belum lagi soal terorisme adalah problematika kekinian yang harus menjadi fokus kerja LKK NU membangun keluarga membangun bangsa," kata Ida dalam siaran pers yang diterima republika.co.id.

Menurut Ida, rakornas digelqr sebagai ikhtiar merumuskan langkah strategis atas persoalan kekinian tersebut. Apalagi, bila melihat potensi NU sebagai organisasi massa terbesar yang menaungi LKKNU. Karena itu, pihaknya meminta KKNU harus menjawab berbagai tantangan dan tampil secara optimal di masyarakat. Salah satu langkah nyata yang dilakukan LKKNU adalah gelaran Festival Keluarga Maslahah yang dilakukan bersamaan dengan rakornas.

"Kehadiran NU sangat dibutuhkan bukan saja untuk kepentingan keluarga nahdliyin, melainkan untuk seluruh bangsa Indonesia. Dalam konteks inilah, LKKNU harus tampil sebagai salah satu tangan panjang NU yang mendapat tugas untuk melaksanakan kebijakan NU dalam membangun dan mengembangkan kemaslahatan keluarga," tuturnya.

Hadir dalam acara pembukaan rakornas, yaitu Menteri Kordinator bidang Pembangunan !Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Puan dalam sambutannya mengaku peran nyata Keluarga besar NU bagi bangsa Indonesia. "Kalau mau pendidikan keluarga mau baik maka gandeng NU, NU lah yang mengajarkan kesantunan berkeluarga berbangsa," kata Puan.

Rakornas LKKNU yang dibuka oleh Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini juga dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement