REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kebijakan PT Jasa Marga melakukan penutupan gerbang tol Karawang Barat 2, Jumat (20/10), berimbas pada kemacetan parah hampir di sepanjang lintasan tol Jakarta-Cikampek.
"Kemacetan dari Cikarang Utama sampai ke Karawang Barat inilah yang terjadi akibat penutupan gerbang Karawang Barat. Namun selepas Karawang Barat, lalu lintas jalan tol Jakarta-Cikampek sudah kembali lancar," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Handoyono di Bekasi, Jumat (20/10).
Situasi itu mengakibatkan perjalanan Jakarta-Bandung yang biasa ditempuh selama tiga hingga empat jam, kali ini menjadi lebih dari tujuh jam. Handoyo mengatakan, kemacetan tidak hanya terjadi jelang Karawang Barat yang gerbangnya ditutup, tapi juga terjadi pada sejumlah titik lain.
Pertama di simpang Cikunir yang menjadi pertemuan kendaraan dari arah tol Priok dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Titik kemacetan berikutnya terjadi di sekitar tol Bekasi Barat sebagai imbas meningkatnya volume kendaraan saat jam pulang kerja.
Kemacetan selanjutnya terjadi dari gerbang Bekasi Timur hingga gerbang Cikarang Utama, kepadatan yang terjadi seperti layaknya pada setiap akhir pekan. Dia mengatakan, penutupan gerbang Karawang Barat untuk akses masuk maupun keluar karena saat ini tengah dilakukan perbaikan plat tinjak dan oprit jembatan jalan tol.
Pihaknya memutuskan agar gerbang Karawang Barat ditutup total selama perbaikan dilakukan karena khawatir mengganggu keselamatan pengendara yang melintas, "Menurut perencanaan, perbaikan akan berlangsung sampai Senin (23/10). Namun kami upayakan agar Sabtu sudah rampung sehingga gerbang Karawang Barat bisa kembali dibuka," katanya.
Demi menangani kemacetan yang terjadi, strategi penguraian kepadatan dengan pemberlakuan "contra flow" pun dipersiapkan dan diterapkan sesuai anjuran kepolisian. "Namun kepada pengendara, kami imbau untuk menggunakan jalur arteri saja jika tidak ingin terjebak kemacetan. Aplikasi peta digital pada telefon pintar bisa dijadikan petunjuk yang cukup akurat," katanya.