Jumat 20 Oct 2017 19:45 WIB

Peluang Cak Imin di Pilpres Dinilai Layak Diperhitungkan

 diskusi Poros Pemuda Indonesia (PPI) dengan tema “Matematika Pilpres 2019 di Mata Pemuda” di Cikini, Jumat (20/10)
Foto: istimewa
diskusi Poros Pemuda Indonesia (PPI) dengan tema “Matematika Pilpres 2019 di Mata Pemuda” di Cikini, Jumat (20/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner ORI La Ode Ida mengatakan, bahwa kepemimpinan 2019 akan sangat ditentukan empat faktor.Hal itu diungkapkannya, dalam diskusi Poros Pemuda Indonesia (PPI) dengan tema “Matematika Pilpres 2019 di Mata Pemuda” di Cikini, Jumat (20/10)

Pertama, kata dia, komposisi nasionalis religious. Komposisi ini masih sangat relevan karena Muslim sangat mendominasi. Bahkan kalau umat Islam bersatu, siapapun calonnya akan menang.

Kedua, mempunyai basis massa yang solid. Dalam hal ini pimpinan parpol sangat menentukan karena punya basis massa yg rill. Ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah juga sangat menentukan. Ketiga, momentum isu dan ke empat, adalah tidak punya masalah hukum.  

Menurut Anggota Fraksi Demokrat Chatibul Umam Wiranu, Indonesia harus melahirkan pemimpin muda, misalkan ketua umum partai yg masih muda seperti Cak Imin, Romahurmuzy, Agus Harimuti Yudhoyono, dan Sohibul Iman.

“Bila bersatu untuk melahirkan pemimpin muda saya kira akan sangat kuat,” kata dia.

Ketua Pandu Indonesia M Rodli Kaelani, menambahkan ada beberapa indikator yang dapat digunakan dalam menilai dan menentukan figur public yang layak dalam memimpin NKRI melalui momentum Pilpres 2019 yaitu pertama, track record secara pribadi maupun relasi sosialnya.

kedua figur yg reprensentatif mewakili visi generasi dan kaum muda Indonesia di masa depan. Ketiga, sosok yang nasionalis religius, dan Keempat, memiliki basis sosial yang kuat diseluruh elemen masyarakat Indonesia

Berdasarkan hal tersebut, ujar pria yang akrab disapa Bang Odie ini, dinamika di lapangan mengkerucutkan beberapa yang reprensentatif  menjadi baik Capres termasuk Jokowi yang bisa dipastikan running for second period nanti maupun Cawapres.        

Dikatakannya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Ketua Umumnya, A Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dinilai menjadi kuncian dalam kontestasi Pilpres 2019. Menurutnya, walaupun masih ramai kontestasi pada konfigurasi untuk posisi cawapres nama Cak Imin termasuk sangat layak diendorsement sebagai Cawapres pada Pilpres 2019. Cak Imin dnilainya pemimpin yang berjiwa Nasionalis Religius terbukti dengan latar belakang beliau sebagai santri.

Selain itu, mantan ketua umum OKP Idiologis, juga memiliki kepedulian terhadap  isu kebangsaan yang selalu diaktualisasikan, memiliki basis massa yang kuat dimayoritas elemen masyarakat Indonesia, bervisi Indonesia masa depan mewakili generasi pascareformasi.

“Dan yang utama Cak Imin juga ketua umum partai politik sebagai modal awal bertarung di Pilpres 2019,” kata dia

Selain hal tersebut, kata dia, Cak Imin sebagai seorang politisi yang berlatar belakang aktifis dan sebagai pemimpin organisasi umat Nahdliyin, menjadikannya telah memiliki basis massa yang kuat diberbagai kalangan masyarakat Indonesia, dari kalangan pemuda/pemudi, pemerintah, pengusaha, politisi, akademisi dan petani, sehingga dapat diprediksi bahwa Cak Imin memiliki “nilai jual” dibandingkan bakal cawapres lainnya yang akan muncul di Pilpres 2019 nantinya.

Cak Imin juga memiliki modal 11 juta suara PKB pada Pemilu Legislatif 2014 lalu. Suara itu bisa menjadi kontribusi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 25 persen. Cak Imin sudah memiliki syarat kuat di basis massa seluruh elemen masyarakat Indonesia.

“Siapapun yang menggandeng Cak Imin akan dapat suara masyarakat Indonesia pada Pilpres 2019,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement