REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pembangunan lima Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan satu Mobile Power Plant (MPP) yang tersebar di Nusa Tenggara (Nusra) dengan total kapasitas mencapai 350 Megawatt (MW), serta peresmian beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok Timur kapasitas 50 MW (2x25) dapat berdampak pada pemerataan kelistrikan ini di Nusra.
"Tadi saya dijelaskan PLN (Perusahaan Listrik Negara), dengan selesainya proyek ini maka kebutuhan listrik di Nusra tidak akan lagi kurang," ujar Jonan, Jumat (20/10).
Jonan menyampaikan, keberadaan pembangkit tersebut mampu mengaliri listrik 900 VA kepada sekitar 400 kalangan rumah tangga. Target operasi dari lima pembangkit listrik yang mulai dibangun ini, kata Jonan, mampu terealisasi pada 2018, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima, PLTMG Sumbawa, PLTMG Maumere, PLTMG Kupang Peaker.
Sedangkan, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Lombok Peaker di Mataram, NTB, Jonan katakan kemungkinan besar baru akan terwujud setelah 2018. Jonan mengapresiasi dukungan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait program pengembangan infrastruktur kelistrikan tersebut.
"Dukungan pemda sangat penting bagi pengembangan infrastruktur, termasuk kelistrikan," ucap Jonan.
Selain itu, Jonan mengaku sudah mendengar komitmen PLN dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menaikan tarif listrik. Pemerintah sendiri, lanjut Jonan, terus meningkatkan rasio elektrifikasi yang saat ini sudah mencapai 93 persen. Pencapaian ini meningkat sembilan persen dalam tiga tahun terakhir.
"2019 minimal mencapai 97 persen, tapi mudah-mudahan kalau bekerja keras bisa sampai 99 persen," ungkap Jonan.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Pemprov NTB Rosiady berharap pembangunan pembangkit listrik menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan sektor industri dan usaha kecil dan menengah (UKM), yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rosiady menilai, pembangunan pembangkit listrik di NTB juga menjadi kado yang indah bagi Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang akan mengakhiri jabatannya pada 2018 mendatang.
"Sehingga semua yang terpilih nanti tinggal melanjutkan, ibarat pesawat tinggal terbang," kata Rosiady.