REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI — Ratusan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Cimahi berkumpul di lapangan kompleks kantor pemerintah, Jumat (20/10). Mereka mengikuti apel besar terakhir di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi Sudiarto.
Masa jabatan Sudiarto berakhir 22 Oktober mendatang. Ia menyampaikan sambutan, sekaligus salam perpisahan kepada para pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi. Suasana haru terasa. Sudiarto pun sampai menitikkan air mata. “Saya akan kembali menjadi warga biasa. Terima kasih kepada ASN. Saya merasa bangga,” ujar Sudiarto.
Sudiarto berulang kali mengungkapkan rasa bangga terhadap kinerja para pegawai Pemkot Cimahi. Ia menilai, aparatur pemerintah di Cimahi sudah berupaya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Saat itu Sudiarto juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kebijakan atau keputusannya yang dirasa tidak tepat dan kurang berkenan.
Sudiarto dilantik sebagai wakil wali kota Cimahi periode 2012-2017. Ia mendampingi Atty Suharti. Sejak Desember 2016, Sudiarto sendirian memimpin Pemkot Cimahi setelah Atty ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nama Sudiarto tidak masuk dalam daftar calon peserta Pemilihan Kepala/Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cimahi 2016.
Pilkada tahun lalu memunculkan nama Ajay Muhammad Priatna dan Ngatiyana sebagai peraih suara terbanyak. Pasangan terpilih ini rencananya dilantik pekan depan. Di akhir sambutannya, Sudiarto berharap, Kota Cimahi menjadi lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Ajay-Ngatiyana. Usai memberikan sambutan, seluruh ASN bergantian berjabatan tangan dengan Sudiarto.
Sekretaris Daerah Kota Cimahi Muhammad Yani memuji kepribadian Sudiarto selama lima tahun memimpin Cimahi. “Kepribadian beliau mengagumkan, selalu memberikan wejangan yang bijaksana. Ini yang sangat berkesan dan terasa sampai saat ini,” kata dia.
Yani pun menyampaikan terima kasih atas dedikasi Sudiarto. “Diharapkan ke depan komunikasi dengan Pemerintah Kota Cimahi bisa tetap berlanjut,” ujar Yani.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
