Jumat 20 Oct 2017 14:02 WIB

Cucu Penusuk Neneknya Hingga Tewas Terus Diburu Polisi

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Endro Yuwanto
Seorang Nenek, Jua (69) tewas setelah ditusuk oleh cucunya, Azis (20) di  rumahnya di Kampung Kepuh, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (20/10). Terdapat 11 luka tusukan di bagian perut dan satu tusukan di bagian leher.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Seorang Nenek, Jua (69) tewas setelah ditusuk oleh cucunya, Azis (20) di rumahnya di Kampung Kepuh, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (20/10). Terdapat 11 luka tusukan di bagian perut dan satu tusukan di bagian leher.

REPUBLIKA.CO.ID, PADALARANG -- Seorang nenek berusia 69 tahun, Jua, tewas mengenaskan di tangan cucunya, Ridwan Abdul Azis (21) saat berada di rumahnya di Kampung Kepuh, RT 01 RW 10 Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (19/10) sekitar pukul 16.00 WIB.

Terdapat luka tusuk 11 kali dibagian perut dan satu tusukan di bagian leher.

Kapolsek Padalarang Kompol Hartomo mengatakan, pihaknya saat ini bersama tim buser dari Polres Cimahi terus melakukan pencarian keberadaan pelaku yang usai menusuk neneknya langsung melarikan diri.

"Ditemukan sejumlah luka tusukan pisau di tubuh korban. Kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku jadi motifnya masih diselidiki," ujar Hartomo, Jumat (20/10).

Menurut Hartomo, dari hasil olah TKP pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan pelaku untuk melukai korban. Seperti pisau gagang warna biru muda, baju daster motif kembang warna biru, BH warna krem, celana Pendek warna hijau, dompet warna merah dan uang tunai Rp 83.500.

Salah seorang saksi, Atikah (43) yang merupakan tetangga korban mengatakan, saat kejadian tengah berlangsung, ibu pelaku keluar rumah dan meminta tolong sekaligus memberitahukan jika ibunya akan ditusuk oleh anaknya, Azis. Kemudian dirinya mendatangi rumah korban.

"Saya terus nyamperin (si ibu), saya takut si Azis masih di rumah bawa pisau. Terus Azis keluar rumah sambil tangannya bersimbah darah dan pergi. Saya ke dalam rumah, ema sudah tergeletak bersimbah darah," ujar Atikah, Jumat (20/10) saat ditemui di lokasi.

Menurut Atikah, saat Azis melakukan penusukan, tidak ada suara jeritan atau minta tolong dari korban. Saat itu juga melihat kondisi Jua, ia mencari bantuan mobil agar bisa segera membawa korban ke rumah sakit terdekat. "Keliatan mukanya (Azis) kaya orang linglung tanpa dosa setelah menusuk neneknya. Dia mah jalan aja pergi," katanya.

Atikah menuturkan, tidak mengetahui persis penyebab Azis tega menusuk neneknya. Namun, kesehariannya pelaku seorang yang pendiam, jarang bicara, dan relatif tertutup. Terakhir, katanya, Azis sedang membantu bapaknya merehab bangunan masjid.

Atikah menambahkan yang mengagetkan baginya adalah Azis sejak bayi diurus oleh neneknya. Sementara itu, ibunya sendiri bekerja dan bapaknya sudah berpisah sejak lama. Rumah korban dengan ibu pelaku pun terpisah meski saling berdekatan. "Saat itu suasananya sepi. Saya gak berani menahan Azis yang langsung pergi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement