REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Upaya pelestarian lingkungan dengan pengembangan hutan mangrove di pantai Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah mendapatkan 'suplemen'. Masyarakat dan mahasiswa Belgia mendonasikan dana tak kurang 63 Euro guna mendukung perluasan penanaman mangrove, yang kini tengah di kembangkan di pesisir utara Kota Semarang tersebut.
CEO lindungihutan.com, Hario Laskito Ardi, mengatakan, untuk mendorong penanaman mangrove di pantai Trimulyo, start up lindungihutan.com baru-baru ini menggelar penggalangan dana di di Plantentuin, Ghent University, Belgia.
Penggalangan dana yang dikemas dalam pameran Hutan Indonesia pada acara festival budaya dan seni internasional (Europalia) ini dilaksanakan bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang ada di negara Belgia.
Pameran tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat Belgia, terutama beberapa mahasiswa yang menempuh pendidikan di Ghent University, ungkapnya, di Semarang, Kamis (19/10).
Mereka (masyarakat Belgia-Red), jelas Hario, menyadari bahwa hutan yang masih banyak terdapat di Indonesia merupakan paru-paru dunia. Untuk melestarikan hutan ini perlu upaya bersama-sama.
Persoalan hutan yang ada di negeri ini,tidak hanya urusan Pemerintah Indonesia saja. Namun juga kepedulian masyarakatinternasional. Karena kemanfaatannya yang bisa dirasakan secara global.
Masyarakat juga merespon lindungihutan.com,yang merupakan situs penggalangan dana dan gerakan untuk menghijauan hutan Indonesia.
Dari pameran ini, dana yang terkumpul darimasyarakat Belgia mencapai 63 euro. Nantinya dana yang telah dihimpun inibakal diperuntukkan bagi kegiatan penanaman yang akan di lakukan di hutan mangrove Trimulyo Semarang, ungkapnya.
Sementara itu, kawasan pantai Trimulyokini telah dikembangkan menjadi Eco-Eduwisata hutan mangrove. Kawasan yangsemula merupakan areal pertambakan ini telah disulap menjadi hutan mangroveyang rimbun.
Dari sosialisasi yang sudah beberapakali dilakukan, kata dia, masyarakat sekitar, termasuk pemilik lahanmenyepakati, apalagi tambak mereka sudah tidak bisa dipertahankan akibattergerus abrasi.
Pembangunan Eco-Eduwisata Trimulyo memang dirancang untuk merehabilitasi lahan, di pesisir Kota Semarang tersebut.Selama ini kawasan garis pantai ibu kota Provinsi Jawa tengah ini mengalamikerusakan yang cukup parah.
Di samping rehabilitasi lahan, kawasanitu (Trimulyo) kami tata dan kelola secara baik menjadi hutan mangrove yangbisa memberikan nilai tambah untuk sektor pariwisata di Kota Semarang, kataWalikota Semarang, Hendrar Prihadi.