Kamis 19 Oct 2017 16:34 WIB

Minim Lahan Resapan 300 Rumah Tergenang Banjir

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga melintasi genangan air akibat hujan deras (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Sejumlah warga melintasi genangan air akibat hujan deras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hujan mulai mengguyur dataran Bekasi sejak dua hari terakhir. Beberapa wilayah yang langganan menjadi tempat singgahan air mulai tergenang. Salah satunya adalah Perumahan Pondok Hijau Permai (PHP), Pengasinan, Rawa Lumbu, Kota Bekasi yang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.

Banjir tersebut disebabkan karena tingginya curah hujan pada Rabu (18/10) sore kemarin. Ketua RW 26, Hardoyo mengatakan, tingginya intensitas curah hujan menyebabkan sekitar 300 rumah warga terendam. Meski banjir kini telah surut, namun menyisakan lumpur yang cukup tinggi dan menutupi seluruh permukaan jalan.

"Kemarin sempat kita sedot dengan pompa yang ada, kemudian menjelang Maghrib, hujan lagi dan genangan air masih sekitar setinggi paha orang dewasa," kata Hardoyo kepada Republika.co.id, Kamis (19/10).

Dia mengatakan, terjadinya banjir disebabkan karena minimnya daerah resapan air di kawasan perumahan tersebut. Dia juga mengatakan bahwa Perumahan Pondok Hijau Permai memang menjadi kawasan langganan banjir setiap musim hujan datang.

Ini seperti gentong, tempat berkumpulnya air. Ini langganan banjir, tahun lalu dengan sekarang beda. "Tempat resapan air itu semuanya sudah dibangun rumah, sehingga tempat genangan air makin berkurang," ujar dia.

Hardoyo menyatakan, jika intensitas hujan terus bertambah, maka pemerintah diharapkan dapat turun tangan untuk membantu warganya. Selain itu, mengingat ketinggian air yang mencapai rata-rata satu meter membuat warga kesulitan untuk melakukan mobilitas dan banyak pula yang terjangkit penyakit. "Kami akan meminta bantuan berbagai pihak mengenai perahu karet untuk evakuasi warga kemudian untuk pendistribusian obat-obatan," mkata dia.

Warga Perumahan Pondok Hijau Permai, Jakfar yang tengah membersihkan lapisan lumpur di depan kediamannya saat ditemui mengatakan, air mulai masuk ke rumahnya pada Rabu (18/10) sore dan mulai surut Kamis (19/10) pagi tadi. Dia berharap pemerintah dapat melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir.

Harapan yang sama juga diungkapkan Putri, ibu rumah tangga yang kediamannya juga tergenang air ini berharap pemerintah lebih bijak dapat memberikan perizinan pembangunan. Hal ini dilakukan, lanjut dia, agar lahan resapan air tidak berkurang karena banyaknya pembangunan. "Makanya pemerintah pikirkan rakyat sebelum kasih izin pembangunan. Ini kan karena resapan air kurang makanya banjir terus," kata Putri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement