REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Mogok operasi angkutan kota (angkot) masih terjadi di wilayah Lembang Kabupaten Bandung Barat yang dilakukan oleh ratusan pengemudi, Rabu (18/10). Mereka mengaku jika tetap memaksakan beroperasi maka dikhawatirkan terjadi gesekan antar pengemudi angkot. Hal ini berimbas pada trayek angkot jurusan luar kota.
Puluhan pengemudi angkot memarkirkan kendaraannya di persimpangan Beatrix Lembang dan supirnya duduk di seberang jalan. Mereka akan menghentikan angkot yang tetap mengangkut penumpang dan diminta ikut bergabung.
Aksi mogok sopir angkot di Lembang awalnya hanya dilakukan angkot yang mengarah ke Kota Bandung seperti jurusan Lembang-Ciroyom dan Lembang-Stasiun Hall. Namun, menuju siang aksi diikuti pengemudi angkot jurusan Cisarua-Lembang dan Lembang-Cikole sebagai solidaritas. Total yang melakukan aksi mogok berjumlah sekitar 250 unit angkutan.
Salah seorang supir angkot jurusan Lembang-Stasiun Hall, Nanang Hidayat (35) mengaku aksi mogok beroperasi yang dilakukan sejak pukul 09.00 sebagai bentuk solidaritas antar pengemudi angkot di Kota Bandung. Selain itu, jika tetap memaksa mengangkut penumpang khawatir diberhentikan di jalan dan angkot dirusak. Oleh karena itu, dirinya lebih memilih mogok.
Dalam tuntutan para supir angkot, ia mengatakan pihaknya menuntur agar legalitas angkutan berbasis aplikasi dicabut. Sebab keberadaannya telah mematikan pendapatan angkutan konvensional. "Kami mengancam jika tidak ada keputusan tidak akan melaksanakan uji KIR kendaraan umum," katanya, Rabu (18/10).
Menurutnya, pihaknya memastikan aksi yang dilakukan akan berjalan aman dan tidak akan melakukan aksi sweeping kepada angkutan online. Namun baginya yang patut disesalkan adalah sikap pemerintah yang tidak tegas dalam menyikapi kehadiran angkutan online.
Kepala Seksi Angkutan Orang dalam Trayek pada Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung Barat, Bambang Sugiar mengungkapkan mogok supir angkot di Lembang imbas dari pengemudi angkot di Bandung yang melakukan aksi yang sama.
Menurutnya, agar para penumpang tidak terlantar pihaknya mengerahkan dua unit mobil Dishub, Satpol PP dan truk dari Brimob Polda Jabar. Selain itu dilakukan tindakan antisipasi agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.