Selasa 17 Oct 2017 20:27 WIB

Panglima Gatot: TNI dan Polri Harus Solid

Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soliditas TNI-Polri adalah tonggak penyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan. Soliditas itu harus dapat menjaga dan mewujudkan stabilitas politik demi kepentingan negara.

Hal itu diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di hadapan 4.500 Prajurit TNI AD, AL dan AU di Hanggar Lanud Sri Mulyo Herlambang, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (17/10).

Dalam siaran persnya, Panglima TNI menegaskan, politik TNI adalah politik negara, artinya semua yang dilakukan TNI hanya untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan harus taat hukum. "Saya tegaskan bahwa politik TNI adalah politik negara, seluruh jiwa raga saya, saya kerahkan untuk menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa saat ini TNI telah mendapat kepercayaan tertinggi di masyarakat. Oleh karena itu jangan ada pihak-pihak lain yang ingin menarik TNI dalam politik praktis, karena hal tersebut akan menurunkan citra TNI. "Untuk menjadi kuat dan tetap teguh, TNI-Polri harus solid, jangan ada pihak atau kelompok yang berusaha menarik TNI pada politik praktis," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini mengingatkan bahwa tahun 2018 merupakan tahun politik yang akan menggelar Pilkada serentak baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

"Saya ingatkan dalam menghadapi tahun politik, jangan ada yang berpihak kepada partai maupun calon kepala daerah. Prajurit TNI harus tetap netral," tegasnya.

 Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat merupakan kekuatan yang sangat besar, tidak ada satupun negara di dunia yang bisa mengalahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "TNI bersatu dengan rakyat akan menjadi kuat, sehingga negara lain tidak bisa menguasai Indonesia," ucapnya.

Jenderal bintang empat ini menambahkan, bahwa sistem pertahanan Indonesia adalah Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta), yang berarti melibatkan seluruh elemen bangsa. "Wujudkan kepercayaan dengan tidak menyakiti hati rakyat agar tercipta hubungan yang erat guna membentuk kekuatan yang tangguh," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement