Selasa 17 Oct 2017 16:54 WIB

Uang Kas BRI Rp 6 Miliar Dilarikan Pegawai, Ini Kronologinya

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Bank BRI
Foto: dok. Republika
Bank BRI

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seorang petugas Tambahan Kas Kantor (TKK) Bank BRI Cabang Medan Putri Hijau dan sopir diduga melarikan uang kas sebesar Rp 6 miliar. Uang tersebut dibawa kabur saat pengisian kas untuk memenuhi permintaan tiga vendor senilai Rp 63 miliar, Jumat (13/10) siang.

Kepala Kantor Cabang BRI Medan Putri Hijau, Amal Peranginangin mengatakan, kedua oknum pegawai tersebut, yakni kurir kas berinisial BNS dan EP yang merupakan sopir. Keduanya melarikan uang saat ditugaskan mengambil tambahan kas ke Bank Indonesia dengan menggunakan mobil dinas Xenia hitam bernomor polisi BK 1602 EB.

Usai diterima, uang sebesar Rp 63 miliar itu, kata Amal, langsung dibagikan kepada tiga vendor di kawasan Bank Indonesia. Saat itu, ketiga vendor membawa kendaraan masing-masing dengan pengawalan petugas keamanan.

"Namun, sebelum uang kas Rp 63 miliar diserahkan ke tiga vendor, dipotong dulu sama pelaku BNS. Diambil Rp 6 miliar dengan dalih Kacab Putri Hijau ini butuh Rp 6 miliar. Padahal seharusnya diserahkan Rp 63 miliar semuanya ke vendor," kata Amal, Selasa (17/10).

Amal menjelaskan, kejadian ini terungkap saat koordinator vendor kantor wilayah menelepon asisten manager operasional (AMO) Kacab BRI Putri Hijau yang mengatur kas. Saat itu, koordinator vendor mengonfirmasi pengambilan Rp 6 miliar oleh Kacab Putri Hijau. Namun, AMO menyebut tidak ada.

Pihak Kacab BRI Putri Hijau yang mengetahui uang kas tersebut dibawa kabur lantas melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Medan. Aduan tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor LP/207210/2017/SPKT/Restabes Medan tanggal 13 Oktober 2017.

"Di kantor cabang dan kantor wilayah, kami langsung membentuk tim investigasi internal untuk penyelidikan lebih lanjut. Beberapa pekerja saya instruksikan untuk mendatangi rumah istri kedua pelaku dan saya minta kalau ada info soal pelaku langsung sampaikan ke saya atau AMO," kata Amal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement