Selasa 17 Oct 2017 16:20 WIB

Cilacap Dilanda Banjir dan Longsor

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Sejumlah warga melintasi banjir di Cilacap, ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Sejumlah warga melintasi banjir di Cilacap, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan deras yang terjadi pada Senin (16/10) hingga Selasa (17/10) dinihari, menimbulkan sejumlah bencana di wilayah Kabupaten Cilacap. Selain banjir dan longsor, tiga perahu nelayan yang ditambatkan di sejumlah lokasi juga tenggelam karena penuh terisi air hujan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Martono, menyebutkan bencana banjir antara lain terjadi di lima desa wilayah Kecamatan Sidareja. ''Lima desa yang tergenang air ini akibat Sungai Cibereum yang meluap,'' katanya.

Kelima desa yang tergenang air, antara lain Desa Sidareja, Gunungreja, Tegalsari, Sudagaran, dan Sidamulya. Ketinggian air mencapai 40-60 cm, sehingga beberapa rumah sempat tergenang air. Namun banjir tersebut, tidak sampai menyebabkan warga mengungsi.

Selain di Sidareja, kata dia, banjir juga menggenangi sebagian wilayah Desa Kalijeruk Kecamatan Kawunganten. Wilayah ini, pada tanggal 7 Oktober 2017 lalu juga sempat dilanda banjir. Ketinggian air pada banjir kali ini mencapai 80 centimeter sehingga akses jalan jalan ke kota Kecamatan Kawunganten sempat terputus. Selain di Kalijeruk, banjir juga menggenangi beberapa wilayah Desa Grugu dan Bringkeng Kecamatan Kawunganten, serta Desa Binangun Kecamatan Bantarsari.

Sementara mengenai bencana longsor, Martono menyebutkan, bencana ini terjadi di Desa Cilibang Kecamatan Jeruklegi pada Selasa (17/10) menjelang subuh. Longsor menyebabkan rumah Karjo (60) rusak berat dan rumah Jasum (40 tahun) yang rusak ringan.

Selain di lokasi tersebut, longsor juga terjadi di Desa Ciwuni dan Keleng Kecamatan Kesugihan. ''Sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor tersebut,'' ujarnya.

Sementara mengenai perahu tenggelam, Kepala Satpolair Polres Cilacap AKP Huda Syafei, menyebutkan tiga perahu yang tenggelam seluruhnya berada di lokasi tambatan perahu Sentolo Kawat. Perahu yang tenggelam tersebut, ada yang berbobot 5 GT dan 2 GT. ''Perahu tersebut tenggelam karena terisi penuh air hujan. Jadi bukan akibat gelombang tinggi,'' ujarnya.

Untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut, dia berharap para nelayan yang memilik perahu agar menunggui perahunya bila sedang terjadi hujan deras. Dengan demikian, bila perahu terisi air bisa langsung dikuras sehingga tidak sampai tenggelam. ''Tadi pagi, perahu yang tenggelam sedang dievakuasi dan airnya dikuras dengan menggunakan mesin diesel,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement