REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menerima 79 mahasiswa asing dari 14 negara. Jumlah tersebut lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya. Sebanyak 50 mahasiswa asing menjalani full study, 27 orang sebagai peserta pertukaran mahasiswa, dan 2 lainnya melakukan internship (magang). UMY juga akan bersiap untuk menerima sekitar 400 mahasiswa dari universitas partner di luar negeri
Seluruh mahasiswa asing tersebut juga disambut secara resmi oleh Rektor UMY, Gunawan Budiyanto beserta jajaran pimpinan UMY dan Kepala Biro Kerjasama UMY dalam acara Gathering Pimpinan UMY dan Mahasiswa Asing, di Loby Rektorat UMY, gedung Ar. Fachruddin A lantai 1, Senin (16/10).
Dalam sambutannya, Rektor UMY mengatakan dalam lingkungan akademik, sebanyak 31 Universitas di Asia termasuk dalam 100 besar universitas terbaik dunia. "Ini berarti bahwa universitas-universitas di Asia diakui oleh peneliti dunia dan berkontribusi dalam pengembangan ide dan ilmu pengetahuan. Selain itu, saat ini koneksi antara peneliti, negara, dan masyarakat dunia sangat berkembang. Ide atau fenomena baru juga akan dengan sangat mudah tersebar," ujar Gunawan.
Ia berharap, para mahasiswa tersebut dapat menikmati pengalaman berkuliah serta tinggal di lingkungan UMY. Mereka juga diharapkan bisa belajar lebih dalam mengenai Indonesia, Muslim, serta budayanya.
Mahasiswa asal Filipina, Enrique Batara yang sedang mengambil Program Doktoral Program Studi Ilmu Politik menceritakan pengalamannya saat awal mula berkuliah di UMY. Ia merasa takjub dengan bangunan di UMY, dari struktur sampai beberapa fasilitas yang ada.
Namun tidak hanya itu saja, suasana kelas yang kompetitif juga sangat terasa ketika ia masuk kelas. Dosen yang kompeten dan sangat membantu mahasiswa asing dalam proses pembelajaran, membuat mahasiswa asal Filipina ini betah kuliah di UMY.
Selain itu, Elka dari Princeton University, New Jersey, USA mengatakan sangat senang untuk melakukan internship di UMY. "Dan memang saya merasa, suasana belajar di kampus UMY ini sangat baik. Siapa tahu nanti, ketika saya kembali ke UMY lagi, saya bisa melanjutkan program doktoral di sini," ujar Elka.