REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) Malang masih kekurangan sekitar 400 guru besar untuk mencapai angka ideal di perguruan tinggi tersebut. Sampai saat ini hanya memiliki 234 dosen yang bergelar guru besar (profesor).
Rektor UB Malang Prof Dr Muhammad Bisri, Senin (16/10), mengemukakan kebutuhan guru besar hingga 400 orang itu untuk memenuhi ketentuan ideal di kampus tersebut, yakni 10 persen dari jumlah dosen yang ada.
"Idealnya jumlah guru besar kami sekitar 600 orang, namun sekarang masih 234, sehingga kekurangannya sekitar 400 guru besar lagi. Oleh karena itu, kami sedang gencar melakukan percepatan guru besar," kata Bisri di Malang, Jawa Timur.
Ia mengatakan dosen-dosen yang memenuhi syarat dan kriteria diajukan untuk menjadi guru besar. Dosen yang hampir memenuhi syarat sudah dikumpulkan semua, selanjutnya diseleksi oleh tim dan bidang akademik.
Sebenarnya, kata Bisri, sudah ada 80 dosen yang hampir memenuhi syarat, tapi yang mendekati kriteria hanya 20 orang. Dari 20 orang tersebut memiliki angka kredit kumulatif (KUM) mendekati 850 sebagai syarat mutlak untuk pengajuan menjadi guru besar.
"Pihak kampus terus memonitor pengajuan guru besar tersebut. Kami juga melihat kurangnya persyaratan itu di bagian apa. Jika publikasinya yang kurang akan diberi dana untuk mempercepat publikasi. Kami akan berupaya maksimal ntuk membantu dosen dalam meraih gelar guru besarnya," ujarnya.
Bisri mengemukakan UB juga terus melakukan pemantauan bagi para dosen yang potensial untuk segera diajukan menjadi guru besar. Bagian keadministrasian dan wakil rektor bidang akademik juga akan terus memantau, bahkan membantu kekurangan-kekurangan yang menghambat pengajuan guru besarnya.
Menurut Bisri, UB terus memacu dosen, terutama yang sudah bergelar doktor untuk terus berupaya melengkapi berbagai persyaratan dan kriteria agar bisa segera diajukan untuk dikukuhkan sebagai guru besar.
Target tahun ini, katanya, sebanyak 10 guru besar yang dikukuhkan dan sudah tercapai, sehingga jumlah guru besar UB saat ini mencapai 234 guru besar. "Untuk tahun depan kami targetkan sekitar 20 guru besar yang dikukuhkan agar percepatan guru besar untuk mencapai angka ideal segera terwujud," tuturnya.