Senin 16 Oct 2017 10:47 WIB
Pelantikan Anies-Sandi

Pengemudi Ojek ke Anies-Sandi: Jangan Tindas Kami

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Suasana kediaman Anies Baswedan di Lebak Bulus II Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, jelang pelantikan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Senin (16/10).
Foto: Republika/Mas Alamil Huda
Suasana kediaman Anies Baswedan di Lebak Bulus II Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, jelang pelantikan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Senin (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terhitung sejak pelantikan, Senin (16/10) sore. Berbagai lapisan masyarakat berharap adanya perubahan dari pemimpin baru Ibu Kota itu.

Salah satunya dari Ahmad Haris (37 tahun). Pengemudi ojek daring itu berharap Anies-Sandi bisa memimpin Jakarta lebih manusiawi. Ia meminta pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih pada Pilkada DKI 2017 itu tidak semena-mena kepada masyarakat bawah atau wong cilik.

"Jangan menindas kami-kami ini. Boleh lah nengok ke atas, tapi jangan injak yang di bawah," kata dia kepada Republika, Senin (16/10).

Haris mencontohkan, rencana Djarot Saiful Hidayat yang akan memberlakukan pelarangan motor di jalur-jalur tertentu adalah wujud penindasan kepada rakyat kecil. Sama-sama bayar pajak, kata dia, pemotor yang dijadikan tumbal. Padahal, jika alasannya kemacetan, mobil pribadi penyumbang terbesarnya.

Warga Srengseng Sawah, Jakarta Selatan itu tak ingin Anies-Sandi mengambil kebijakan-kebijakan serupa. Di mana rakyat kecil dijadikan objek yang terus dikalahkan. Haris yang mengaku memilih Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017 itu menaruh harapan besar ke pasangan yang diusung Gerindra dan PKS itu.

"Mudah-mudahan mereka amanah dan memenuhi semua janji-janjinya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement