Senin 16 Oct 2017 05:01 WIB

Nudge dan Psikologi Ekonomi

Iman Sugema
Foto:

Triknya sederhana saja.  Di setiap tikungan yang membahayakan dibuat sederetan garis melintang yang semakin rapat.  Ketika kita melintasi garis-garis tersebut akan ada kesan bahwa kendaraan yang kita kemudikan terasa semakin cepat sehingga secara tidak sadar kita akan menginjak rem untuk memperlambat laju kendaraan.  Dengan cara ini, kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi secara drastis.

Dari dua uraian di atas kita bisa menarik beberapa kesimpulan tentang nudge.  Pertama, pilihan untuk melakukan sesuatu tetap berada di tangan individu.  Apakah anda memutuskan untuk mengambil salad atau gorengan, ngebut atau nginjak rem adalah sepenuhnya berada di tangan anda.  

Kedua, nudge sifatnya memberikan arahan tentang sesuatu yang sebaiknya untuk dipilih melalui sentuhan psikologis terhadap alam bawah sadar. Menggugah orang, tanpa harus memberi arahan atau paksaan.  

Ketiga, semua pilihan tetap disediakan secara alamiah, yang diubah hanyalah cara penyajiannya.  Peringatan mengenai bahaya ngebut di tikungan disajikan dengan mebuat garis melintang yang semakin rapat.  Tikungannya sendiri tidak diubah.

Nudge sudah banyak diterapkan di dunia kesehatan dan keuangan.  Di bidang keuangan misalnya, nudge dapat dipakai untuk tujuan meningkatkan tabungan masyarakat, meningkatkan kehati-hatian dalam berinvestasi, dan meningkatkan penerimaan pajak.  

Nudge juga dapat dirancang untuk melawan korupsi dan pungli.  Tanpa kita sadari, hal-hal besar dapat dipecahkan dengan dengan berbagai hal yang kelihatannya sepele namun sangat berpengaruh terhadap cara kita mengambil keputusan.

Bukankah akhir-akhir ini kita selalu dihadapkan pada penerimaan pajak yang terlalu rendah?  Sebagai akibatnya utang negara semakin membengkak dan energi kita habiskan untuk meyakinkan investor agar kita dipercaya menambah utang.  

Akan lebih elok bila kita secara serius membangkitkan alam bawah sadar masyarakat agar secara sukarela membayar pajak.  Bagaimana caranya? Silahkan baca bukunya Thaler tentang nudge dan misbehaving.  Selamat membaca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement