REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Syarif mengingatkan pasangan Gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno harus menyatukan masyarakat yang terpecah akibat Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
"Masyarakat perlu dicerahkan, pilkada adalah politik," kata dia dalam diskusi bertema Pemimpin Baru Jakarta di Jakarta, Sabtu (14/10).
Ia meminta Anies-Sandi mengesampingkan politik kepentingan di awal kepemimpinannya. Menurutnya pasangat gubernur terpilih itu harus mengutamakan ihwal bagaimana membangun Ibu Kota Indonesia.
"Pertama letakkan harapan masyarakat, hubungan lama dan baru, ujar dia.
Syaiful beranggapan membangun DKI Jakarta bisa dimulai melihat pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Artinya, Anies-Sandi dapat mengambil dan melanjutkan model baik, tetapi juga memperbaiki kepemimpinan yang kurang.
Ia mencontohkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) tak bisa mencakup anak usia sekolah tak sekolah. Gubernur baru dapat memberbaiki peruntukkan KJP tersebut.
"Perlu kecepatan, tapi tetap harus tunduk aturannya," ujar dia.
Analis komunikasi politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto mengingatkan masih ada agresifitas verbal di kalangan masyarakat jelang pelantikan Anies-Sandi pada 16 Oktober mendatang.
"Ada kecenderungannya membentuk polarisasi," kata dia.
Ia juga menyarankan gubernur DKI Jakarta terpilih harus jalin komunikasi politit dengan elit. Pun Anies-Sandi harus menyiapkan apresiasi apabila elit bersedia menurunkan tensi.
"Ada problem pola bubungan vertikal dan horisontal," kata Gun Gun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
