Jumat 13 Oct 2017 10:47 WIB

Gubernur Baru DKI Diharapkan Adil Soal Proyek Reklamasi

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Andri Saubani
 Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan bersiap dalam sesi fitting dan foto pakaian dinas di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan bersiap dalam sesi fitting dan foto pakaian dinas di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Dita Sari mengatakan, dilantiknya gubernur yang baru DKI Jakarta, Anies Baswedan, diharapkan dapat membawa angin baru juga dalam pembahasan reklamasi Pantai Utara Jakarta. Gubernur baru diharapkan mampu menilai dengan adil terhadap kelanjutan proyek reklamasi.

"(Agar reklamasi) dapat sungguh-sunguh didasarkan pada manfaat apa yang akan diperolah rakyat dan bukan lagi menjadi bahan bakar bagi kontestasi politik apapun," ujar dia dalam keterangan tertulis pada Republika, Jumat (13/10).

Dita menilai, ketimbang membuka lahan komersial baru dengan segala ekses sosial dan ekosistemnya, gubernur baru sebaiknya terfokus pada membenahi masalah klasik Jakarta. "Banjir, macet, air bersih dan keamanan. Ini pun sudah menyita energi besar sekali," jelas dia.

Gubernur baru, lanjut dia, juga dibebani dengan tanggung jawab penyediaan rumah susun bagi warga miskin tanpa menghilangkan mata pencahariannya. Menurut Dita, tugas berat Reklamasi bukan solusi bagi masalah-masalah klasik di Jakarta. "Bahkan dalam beberapa hal, Reklamasi menjadi sumber masalah dan konflik melelahkan," kata dia.

Dita mengusulkan, agar pulau-pulau yang telah telanjur terbangun di pantai utara memang tidak mungkin dibongkar lagi. Akan tetapi, dapat diprioritaskan bagi perluasan zona hijau atau untuk fungsi fungsi non komersial lain yang bersifat pelayanan. "Kami menyambut gubernur baru dengan harapan baru. Mudah-mudahan ada rencana baru yang lebih positif terkait reklamasi," ujar dia mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement