Kamis 12 Oct 2017 20:00 WIB

Perdamaian Angkutan Online-Konvensional Ini Bisa Diadopsi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Elba Damhuri
Grabbike (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Grabbike (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -- Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar (Demiz) menilai perdamaian antara angkutan online dan angkutan konvensional di Kota Cirebon bisa diadopsi Pemprov Jabar. Namun, untuk sementara ini, kata Demiz, Pemprov Jabar masih mengikuti aturan yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

 

"Ikrar perdamaian di Kota Cirebon ini tidak menutup kemungkinan bisa kita pelajari dan terapkan untuk di Jawa Barat. Nanti kita akan pelajari dulu," kata Demiz usai memberikan bantuan alat tangkap ramah lingkungan kepada nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Kota Cirebon, Kamis (12/10).

 

Demiz pun mengapresiasi Kota Cirebon yang berhasil mendamaikan perselisihan transportasi online dengan transportasi konvensional. Dia menilai, karakter daerah yang religius menjadi pendorong adanya perdamaiana ntara kedua macam transportasi tersebut.

 

Demiz mengakui pemerintah tidak bisa menghindari adanya kemajuan teknologi. Namun, teknologi itu tidak boleh mendiskriminasi pihak lain seperti transportasi konvensional. Karenanya, jelas Demiz, pemerintah sedang mengatur regulasi yang pas dan ideal untuk menghindari perselisihan antara transportasi online dan konvensional.

 

"Kita gak mungkinlah menafikkan kemajuan teknologi, tapi bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan juga oleh perusahaan konvensional sehingga mereka tidak merasa dirugikan," kata Demiz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement