Jumat 13 Oct 2017 00:43 WIB

GIPI: Agenda Wisata di Bali Tetap Berjalan Lancar

Pengungsi Gunung Agung asal Desa Muncan membawa barangnya saat mereka diantarkan ke kampungnya dari tempat penampungan sementara di Klungkung, Bali, Sabtu (7/10).
Foto: Antara
Pengungsi Gunung Agung asal Desa Muncan membawa barangnya saat mereka diantarkan ke kampungnya dari tempat penampungan sementara di Klungkung, Bali, Sabtu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menyatakan meski Gunung Agung di Kabupaten Karangasem berstatus awas, namun tidak mempengaruhi kunjungan di beberapa agenda wisata yang digelar di Pulau Dewata.

"Agenda wisata tetap berjalan walaupun Gunung Agung awas," kata Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha di Denpasar, Kamis.

Agung Partha menuturkan sesuai dengan pemetaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) radius tidak aman mencapai 9-12 kilometer dari Gunung Agung. Sehingga destinasi wisata lain di Bali masih aman sehingga agenda wisata yang digelar tidak terdampak.

Sejumlah agenda wisata yakni saat ini digelar di antaranya Nusa Dua Fiesta di Peninsula Island Nusa Dua Kabupaten Badung dan Legian Beach Festival di Pantai Legian, Badung.

Tidak hanya itu, satu kegiatan wisata minat khusus olahraga yakni Turnamen Bali Rugby 2017 yang digelar di Kuta, 14-15 Oktober juga tetap dilaksanakan.

Turnamen olahraga itu diikuti ratusan peserta belum termasuk keluarganya dari 10 negara karena mereka juga mengagendakan liburan.

Sejumlah pelaku pariwisata di Bali telah bertemu dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Denpasar, Rabu (11/10) untuk membahas skenario penanganan wisatawan apabila Gunung Agung erupsi.

Dalam pertemuan itu salah satunya telah disepakati adanya diskon minimal 50 persen kepada para tamu agar mereka tidak eksodus atau berebut ingin kembali ke negaranya.

Sementara itu terkait dampak kunjungan wisatawan mancanegara di Bali, Agung Partha mengatakan belum ada pembatalan namun hanya ada penundaan kunjungan.

Ketua PHRI Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati sebelumnya mengatakan diprediksi sekitar 70 ribu turis menunda kunjungan ke Pulau Dewata pada periode Oktober-November 2017.

Sebagian besar dari penundaan itu berasal dari wisatawan yang akan melakukan pertemuan di Bali atau wisata "MICE".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement