Kamis 12 Oct 2017 17:28 WIB

65 Ribu Warga Garut Menganggur

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Garut mendata setidaknya terdapat 65 ribu pengangguran tahun ini. Angka tersebut diprediksi masih bisa lebih banyak lagi karena sifatnya fluktuatif.

Kabid Produktivitas dan Kompetensi Kerja Disnaker Garut Heppy Siti Hapsah mengatakan, data pengangguran diperoleh dari warga yang membuat kartu kuning. Adapun untuk angka pengangguran yang sebenarnya tentu lebih besar karena tak semua warga yang menganggur membuat kartu kuning.

"Data pengangguran 65 ribu dari para pencari kerja bikin kartu kuning. Selain dari itu kami tidak tahu jumlahnya karena ada yang nganggur tidak bikin kartu kuning," kata Heppy pada wartawan dalam kunjungan bersama Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC), Kamis (12/10).

Sebagai solusi tingginya angka pengangguran, pihaknya melaksanakan pelatihan kerja. Heppy pun menyambut baik program pelatihan dari YSTC terhadap ratusan pemuda Garut. Ia menjanjikan program kerja sama dengan YSTC akan diperpanjang dan dijadikan bahan acuan untuk dilaksanakan Pemkab Garut. "Kerja sama ini mudah-mudahan bisa menyerap pengangguran minimal beberapa persen. Karena enggak mungkin terserap semuanya," ujarnya.

Nantinya, Heppy merasa program pelatihan kerja yang disertai pemagangan hasil gagasan YSTC dapat diterapkan. Khususnya, bagi lulusan SMK yang belum memperoleh pekerjaan. "Karena tiap tahun jumlah pengangguran nambah misal lulusan SMK yang tidak kuliah dan belum dapat kerja," ucapnya.

YSTC menggelar program pelatihan kerja bagi sekitar 300 pemuda Garut. Para pemuda itu diberi lima hari pelatihan softskill dan selanjutnya sepuluh hari magang. Tujuannya, agar para pemuda tersebut mempunyai kemampuan tambahan untuk memperoleh kerja atau membuka usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement