REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Nurul Fadhila meminta masyarakat dapat memaklumi terkait waktu tempuh KRL lintas ke Cikarang yang masih cukup lama. Sebab pengoperasian KRL lintas Cikarang masih bergantian rel dengan kereta antar kota.
Penentuan jumlah perjalanan pada lintas Cikarang - Bekasi - Jakarta Kota tidak lepas dari kondisi prasarana perkeretaapian di Jabodetabek dan sekitarnya. Saat ini jalur kereta antarkota dan kereta komuter belum dipisahkan, dengan kondisi tersebut maka tentu saja KRL harus berjalan bergantian maupun ada penyusulan dengan kereta antarkota.
“Pengaturan operasional KRL antara lain persilangan dan penyusulan dengan kereta antarkota tidak dapat dihindari. Hal ini juga yang membuat perjalanan KRL lintas Cikarang – Bekasi – Jakarta Kota belum dapat ditambah secara signifikan dari yang ada saat ini yaitu 32 perjalanan,” jelas Muhammad Nurul Fadhila.
Solusi untuk masalah ini adalah pemisahan jalur kereta antarkota dengan kereta komuter. Saat ini solusi tersebut sedang dikerjakan Pemerintah melalui Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan dengan pembangunan jalur kereta dwiganda (double track). Setelah pekerjaan ini selesai, maka akan ada pemisahan jalur antara komuter dengan kereta jarak jauh di lintas Bekasi – Manggarai.
“Kami berharap percepatan penyelesaian double track yang saat ini sedang dibangun oleh Satker DJKA. Bahkan akan lebih baik jika jalur dwi ganda tersebut dapat dilanjutkan hingga Cikarang sehingga permasalahan klasik persilangan antara KRL dan kereta antarkota dapat diselesaikan. Selanjutnya perjalanan KRL dapat dimaksimalkan untuk penambahan perjalanannya,” lanjut Fadhil.
Sementara untuk pengguna jasa dari Stasiun Bekasi juga tidak perlu khawatir. Dengan perpanjangan operasional KRL hingga Cikarang untuk jadwal perjalanan KRL dari Stasiun Bekasi tidak mengalami perubahan, pengguna juga tidak perlu khawatir KRL akan sangat padat lantaran dari 162 perjalanan lintas Bekasi Jakaratakota dan sebaliknya hanya 16 perjalanan yang dilanjutkan hingga Cikarang. Pengguna yang beraktifitas di Stasiun Bekasi masih dapat memilih sekitar 65 jadwal perjalanan krl lainnya yang mengawali keberangkatan dari Stasiun Bekasi tujuan Jakarta Kota.
Dengan kondisi tersebut PT KCI menghimbau para pengguna di lintas Cikarang – Bekasi - Jakarta Kota PP agar menyesuaikan pilihan jadwal perjalanannya serta mendukung percepatan proyek double track ini, yang telah mulai masuk ke sejumlah area stasiun di lintas Bekasi.
Selain jadwal perjalanan, kondisi fisik area stasiun yang berbatasan langsung dengan lokasi di sekitarnya juga menjadi perhatian KCI. Dari empat stasiun baru, dua stasiun diantaranya yakni Bekasi Timur dan Cibitung proses pekerjaan sterilisasi di lingkungan stasiun akan dilakukan oleh Satker DJKA.
“Karena pekerjaan sterilisasi Stasiun Cikarang dan Tambun saat ini tidak masuk dalam lingkup proyek pekerjaan satker DJKA, maka PT KCI akan melakukan pemagaran secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan penumpang dan keamanan perjalanan KRL pada stasiun baru tersebut,” pungkas Fadhil.
KRL Lintas Cikarang – Jakarta Kota PP telah dioperasikan sejak 8 Oktober 2017 lalu. Dimana terdapat 32 perjalanan yang melintas sampai ke Stasiun Cikarang. Antusiasme masyarakat di empat stasiun baru yang dibuka yaitu Cikarang, Cibitung, Tambun, Bekasi Timur cukup tinggi sejak awal.
Meski demikian, PT KCI juga menyadari adanya keinginan masyarakat agar jumlah perjalanan terus ditingkatkan dan waktu tempuh dapat dipercepat melalui pengurangan pergantian jalur KRL dengan kereta antarkota.