Kamis 12 Oct 2017 00:15 WIB
Brimob Pasukan Istimewanya Polisi

Bambang: Seperti tidak Mungkin Sesama Brimob Saling Tembak

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
  Bambang Widodo Umar
Foto: Republika/Wihdan
Bambang Widodo Umar

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tiga personel Brimob, Kepolisian Daerah Jawa Tengah diduga tewas karena ditembak rekannya sendiri di Blora, Jawa Tengah, Selasa (10/10) petang. Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai, kejadian itu sangat sulit dipercaya.

Brigade Mobil (Brimob) dinilai sebagai pasukan istimewa polisi. Hanya personel terpilih yang sudah terseleksi secara prima dapat menjadi anggota Brimob. Sehingga, menurut Bambang hampir tidak mungkin terjadi kejadian sesama Brimob menembak rekannya. "Itu luar biasa, ibarat hilang rasa sehidup sematinya," ujar Bambang pada Republika.co.id, Rabu (11/10).

Pengawasan penggunaan senjata api oleh Brimob sendiri, menurut Bambang, cukup ketat. Aparat anggota Brimob sendiri telah terlatih menggunakan senjata api. Sehingga, dalam peristiwa itu dicurigai terdapat penyebab khusus.

"Sampai mengalahkan sifat kebersamaan yang sudah ditanamkan sejak menjadi anggota Brimob," ujar mantan anggota Polri ini.

Mengenai aturan penggunaan senjata, pakar kepolisian Kompolnas Andrea Poeloengan menjelaskan, hal itu telah diatur dalam Perkap No 1 tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian, dan Perkap No 8 tahun 2009 tentang implementasi HAM dalam pelaksanaan tugas Polri. "Yaitu ketika terjadi ancaman secara agresif bersifat segera yang mengancam keselamatan jiwa petugas dan masyarakat," ujar Andrea.

Untuk Brimob sendiri, karena Polri harus menjaga stabilitas kamtibmas dalam kondisi apapun, maka senjata mutlak diperlukan. "Karena memang Brimob polri butuh untuk operasi penegakkan hukum sekala tinggi menghadapi kejahatan insurjensi dan terorisme," ujar dia.

Berkaitan dengan kejadian ini, Bambang mengatakan, kuat dugaan ada penyebab khusus. Sehingga, Polri dinilai perlu meneliti kehidupan bersama anggota Brimob. "Mungkin ada cara pembinaan pasukan yang tidak sesuai lagi," kata Bambang.

Sementara, sejauh peneyidikan polisi, tiga anggota yang tewas merupakan personel Subden IV Satuan Brimob yang berada di Pati. Kuat dugaan motif penembakan adalah persoalan pribadi di antara ketiganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement