REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Sebagai pendidik, dosen AMIK BSI Tasikmalaya turut melakukan upaya pencegahan perkembangan kejahatan siber di kalangan masyarakat terutama anak-anak. Salah satunya dengan mengkampanyekan internet sehat.
Kegiatan yang menyasar orang tua siswa dan guru ini dilaksanakan di Paud Kober Miftahul Falah, Jalan Setianegara, Tasikmalaya, Selasa (10/10).
“Dosen AMIK BSI Tasikmalaya menyoroti penggunaan internet oleh anak-anak dapat berdampak positif maupun negatif. Tentunya ini perlu adanya pengawasan dari semua pihak baik orang tua maupun guru di sekolah,” kata Tuti Awaliyah, ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) AMIK BSI Tasikmalaya.
Tuti menambahkan, anak-anak menjadi sasaran karena sangat rentan menjadi korban kejahatan siber. “Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, kami mencoba untuk selalu memberikan edukasi kepada orang tua siswa maupun guru untuk selalu berhati-hati dengan konten internet, serta menerapkan internet sehat bagi anaknya,” kata Tuti menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, dosen AMIK BSI Tasikmalaya Yani Sri Mulyani mengemukakan, faktanya saat ini konten dewasa sangat mudah dilihat oleh pengguna internet. Tentunya ini memungkinkan anak-anak dengan mudah mengaksesnya. Sehingga, mereka rentan terpapar konten berbahaya dan di luar pengetahuan orang tua.
“Orang tua maupun guru harus aktif dan terlibat langsung dengan kegiatan anak di internet. Hal ini penting agar orang tua tahu apa yang mereka lakukan terutama di media sosial, walaupun ini tidak disukai oleh anak. Sebelumnya, orang tua maupun guru harus paham mengenai penggunaan internet sehat itu sendiri,” kata Yani.
Oleh karenanya, lanjut Yani, pada kegiatan ini orang tua maupun guru diberikan pembekalan pengunaan internet dengan bijak, dampak positif maupun negatif dari internet, serta menjelaskan UU ITE yang berlaku di Indonesia.
“Orang tua siswa maupu guru juga diberikan pemahaman penggunaan internet service provider (ISP) yang menawarkan internet sehat yang bermanfaat menyaring konten web yang seharusnya tidak dilihat oleh anak,” tutur Yani.
Pada kesempatan yang sama disampaikan pula pemanfaatan media sosial untuk sarana berwirausaha oleh Dini Silvi Purnia, koordinator Marketing AMIK BSI Tasikmalaya.