Selasa 10 Oct 2017 20:32 WIB

Pintarnya "Toilet Pintar" di Halte Transjakarta

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Elba Damhuri
Smart Toilet di Halte Transjakarta Monas (10/10).
Foto: Inas Widyanuratikah
Smart Toilet di Halte Transjakarta Monas (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID,Menunggu datangnya Bus Transjakarta bisa jadi memakan waktu lama. Di waktu yang lama itu, tidak sedikit pengguna yang butuh ke kamar mandi baik untuk buang air kecil atau air besar, mencuci tangan, atau berganti pakaian.

Sebelumnya, para pengguna bus Transjakarta di halte cukup kerepotan dengan kurangnya fasilitas kamar kecil tersebut. Tak jarang pengguna harus keluar halte untuk menggunakan kamar kecil.

Kini, masalah tersebut sedikit demi sedikit teratasi. Pada Senin (9/10) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, meresmikan "Toilet Pintar" atau "Smart Toilet" di Halte Transjakarta Monas. Setelah diresmikan, toilet tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pengguna Bus Transjakarta yang membutuhkannya.

Toilet pintar yang kabarnya membutuhkan dana ratusan juta tersebut memiliki keahlian sesuai namanya. Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh toilet yang baru diresmikan tersebut.

Antara lain adalah adanya sensor di dalam kamar mandi. Keterangan sensor pun ada di samping pintu kamar mandi. Apabila ada orang yang sedang menggunakan, lampu berwarna kuning akan menunjukkan "isi". Sedangkan di waktu kosong, lampu warna hijau aman menunjukkan "kosong".

Di Halte Bus Transjakarta Monas terpasang layar televisi di antara dua pintu kamar mandi. Layar itu menunjukkan keterangan mengenai toilet serta keunggulan-keunggulannya.

Kepintaran lain toilet ini adalah cara masuknya yang aman. Seperti ketika hendak masuk halte, pengguna tinggal melakukan tapping kartu Transjakarta di sebelah kiri pintu dan pintu kamar mandi akan terbuka. Di layar kecil samping pintu kamar mandi pun akan terlihat tulisan "saldo anda terpotong Rp 0".

Setelah keterangan tersebut terlihat di layar, sistem sensor akan bekerja dan lampu kamar mandi akan menyala. Ketika keluar, pengguna cukup menekan tombol "Exit" dan pintu kamar mandi akan kembali terbuka.

Toilet pintar ini juga memiliki keunggulan lain yaitu ramah disabilitas. Di Halte Bus Transjakarta Monas terdapat dua kamar mandi. Sebelah kiri untuk umum dan sebelah kanan untuk penyandang disabilitas.

Toilet untuk umum berkloset jongkok, sedangkan disabilitas berkloset duduk. Toilet untuk disabilitas juga lebih luas dari toilet umum. Masing-masing toilet memiliki kloset dan urinoir.

Kedua toilet tersebut dijaga oleh dua petugas kebersihan. Mereka juga bertugas mengarahkan para pengguna yang belum tahu cara menggunakan toilet.

Keunggulan lain toilet pintar ini adalah hemat air. Sistem siram toilet yang digunakan berasal dari Eropa dan membutuhkan dua hingga empat liter air sekali siram.

Di dalam toilet, terdapat tempat sampah dan tempat tisu. Di luar toilet pun juga terdapat tempat sampah. Hal ini mendorong pengguna untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Toiletnya nyaman. Bagus, enak. Tapi tadi sempat bingung saja cara masuknya bagaimana," kata Rolan, salah seorang pengguna toilet pintar di Halte Transjakarta Monas.

Toilet di Halte Busway Balai Kota, hingga saat ini juga masih terus dijaga. Namun, kondisi penggunaannya tidak seramai di Monas karena pengguna Transjakarta yang menunggu bus pun tidak banyak.

Pemerintah masih menguji coba toilet tersebut. Selama tiga bulan ke depan, penggunaan toilet tersebut masih gratis. Setelah tiga bulan, pengguna akan dikenakan tarif sekitar Rp 2.000.

Saat ini hanya terdapat dua halte yang memiliki toilet pintar. Dua toilet di Halte Monas, sedangkan satu toilet untuk umum di Halte Balai Kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement