REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir bandang kembali menerjang Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/10). Peristiwa tersebut terjadi setelah aliran Sungai Cibuni meluap akibat diguyur hujan deras sejak Senin (9/10) malam hingga Selasa pagi.
Banjir bandang ini tepatnya terjadi di enam kampung yang berada di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud. Keenam kampung ini, yakni Leuwi Langlayang, Citapen, Sirnagalih, Puncak Kadondong, Cimindi, dan Cipangkalan.
Bamin Wanmil Koramil Tegalbuleud Sertu Sartono menerangkan, warga yang terdampak banjir bandang diperkirakan mencapai sekitar 700 kepala keluarga (KK). "Ratusan warga ini tinggal di enam kampung di Desa Buniasih," ujar dia kepada wartawan Selasa.
Menurut Sartono, pada Selasa pagi warga menggunakan perahu karet dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk beraktivitas di luar rumah. Sementara itu, lanjut dia, warga dan petugas berupaya menyeberangkan anak yang berangkat ke sekolah.
Selain menghambat aktivitas warga. lanjut Sartono, banjir juga merendam lahan pertanian milik warga. Bahkan, satu unit traktor sempat terendam banjir.
Untuk membantu warga, sejumlah relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi juga dikerahkan ke lokasi bencana. Salah satunya membantu mengevakuasi traktor milik petani yang terendam banjir. Korps Sukarelawan (KSR) PMI Kabupaten Sukabumi Widi Prasety mengatakan, upaya kemanusiaan ini dilakukan untuk membantu warga yang terdampak bencana.
Sebelumnya, bencana banjir bandang juga melanda Kecamatan Tegalbuleud pada Kamis (28/9). Banjir tersebut terjadi di tiga kampung yang berada di Desa Rambay yakni Cilimus, Rambay,d an Cimanggu. Dalam peristiwa itu, sebanyak 18 rumah rusak berat dan 37 unit rumah rusak sedang.