REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak tujuh kasus bencana melanda Kota Sukabumi pada rentang waktu akhir September hingga awal Oktober 2017.
"Pada saat cuaca ekstrem akibat peralihan musim kemarau ke hujan memang rawan terjadi bencana," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada Republika.co.id, Selasa (10/10).
Contohnya, lanjut Zulkarnain, cuaca ekstrem tercatat menyebabkan sebanyak tujuh kasus bencana sejak akhir September lalu.
Menurut Zulkarnain, pada akhir September tercatat sebanyak empat kasus bencana akibat cuaca ekstrem. Kasus pertama, lanjut dia, bencana longsor yang terjadi pada 23 September di Kampung Ciaul Pasir, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole.
Bencana ini, kata Zulkarnain, menyebabkan fondasi dan teras rumah warga longsor sehingga mengancam rumah. Selanjutnya, kasus tanah longsor yang terjadi Jalan Gunung Karang Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Lembursitu, pada 24 September. Bencana tersebut, terang dia, mengakibatkan talud atau tembok penahan jalan yang memisahkan dengan sawah dan jalan roboh sepanjang 15 meter dengan ketinggian satu meter.
Kasus ketiga, lanjut Zulkarnain, bencana longsor yang terjadi di Kampung Warungkalapa, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, pada 25 September. Saluran irigasi yang mengairi 20 hektare areal pertanian mengalami kerusakan. Sehingga areal pertanian terancam tidak terairi dan sumur resapan warga terancam kekeringan.
Terakhir, kasus tembok pembatas bangunan ambruk menimpa rumah warga di Jalan Taman Bahagia, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, pada 27 September. Dampaknya, kata Zulkarnain, rumah mengalami kerusakan pada bagian atap di ruang dapur dan kamar tidur.
Sementara. pada awal Oktober ini, ungkap Zulkarnian, tercatat tiga kasus bencana. Pada Selasa (3/10) ada laporan rumah rusak di Kampung Benteng Tengah RT 04 RW 02 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong.
Zulkarnain menerangkan, bangunan rumah bagian dinding dan atap serta genteng roboh karena terkena angin kencang dan hujan terus menerus. Selain itu, kata dia. pada pada Sabtu (7/10) sore di Kampung Malingping RT 02 RW 03 Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, dilaporkan satu rumah roboh.
Hujan deras menyebabkan satu unit rumah yang sudah lapuk mengalami rusak berat. Akibatnya, kata Zulkarnain, pemilik rumah Kastori untuk sementara mengungsi ke tetangga terdekat. Terakhir, kata dia, kasus bencana longsor di Lapangan yang berada di Kampung Pasir Pogor, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, pada Selasa (10/10).
Sejumlah kasus bencana ini, sambung Zulkarnain, menunjukkan harus adanya peningkatan kewaspadaan menghadapi bencana di tengah masyarakat. "Upaya ini untuk mencegah timbulnya korban jiwa dan kerugian materiil."