Selasa 10 Oct 2017 10:17 WIB

Sumbar Jajaki Potensi Investasi Jerman di Energi Terbarukan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda
Energi terbarukan/ilustrasi.
Foto: abc
Energi terbarukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) terus 'tebar pesona' dengan sejumlah investor potensial di luar negeri. Setelah sebelumnya penjajakan investasi dilakukan dengan Kanada, kini giliran Jerman yang digandeng. Sumatra Barat memang sedang gencar-gencarnya menawarkan potensi investasinya di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) khususnya panas bumi.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengungkapkan, pihaknya sempat melakukan penjajakan kerja sama dengan MAN Diesel & Turbo, produsen mesin pembangkit listrik yang berkedudukan di Oberhausen, Jerman. Sejak pekan lalu, Irwan dan tim dari Pemprov Sumbar memang melakukan kunjungan kerja ke Jerman untuk menjajaki sejumlah potensi investasi, mulai dari industri kuliner hingga pembangkit listrik.

 

"Saat ini kebijakan kelistrikan nasional memungkinkan swasta untuk ikut investasi di sektor ini. Ada potensi geotermal, mikrohidro, dan biogas yang bisa dikerjasamakan," kata Irwan, Selasa (10/10).

 

Pihak perusahaan pun menyambut positif upaya Pemprov Sumbar untuk menggaet investor potensial seperti mereka. Senior Wakil Presiden Pemasaran & Kontrak Power Generation Turbomachinery, salah satu divisi dari perusahaan MAN Diesel & Turbo, Armin Haller, menyebutkan bahwa pihaknya sampai saat ini fokus untuk memproduksi turbin dan mesin pembangkit listrik.

 

Meski begitu, belum disebutkan nilai kesepakatan kerja sama yang dilakukan antara Pemprov Sumbar dan MAN Diesel & Turbo. Irwan menyebutkan, pihaknya mempercayakan kerja sama dengan MAN Diesel & Turbo lantaran perusahaan ini sebelumnya telah melakukan kerja sama dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanah Air, termasuk PLN, Pindad, dan Pupuk Sriwijaya.

 

Selain pertemuan dengan manajemen perusahaan, rombongan Pemprov Sumbar juga diajak berkeliling melihat operasional pabrik pembuatan aneka turbin dan mesin pembangkit listrik. Pabrik MAN Diesel & Turbo di Oberhausen adalah yang tertua saat ini. Pabrik tersebut sudah 250 tahun berproduksi.

 

Usai mengunjungi pabrik turbin MAN Diesel & Turbo, rombongan yang didampingi perwakilan KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt juga mengunjungi pabrik mobil pemadam kebakaran di Duisburg, Jerman.

 

"Selama di Jerman, sudah diagendakan beberapa pertemuan dalam rangka penanaman modal dan investasi. Antara lain di Dusseldorf, Oberhausen, Duisburg, dan Muenchen," ujar Irwan.

 

Sumbar memang harus mengejar pertumbuhan realisasi penanaman modal baik dari investor asing atau domestik.

Bank Indonesia sebelumnya sempat merilis bahwa pertumbuhan investasi di Sumatra Barat mengalami perlambatan pada kuartal kedua 2017, seiring dengan minimnya dukungan investasi oleh swasta dan terbatasnya belanja modal pemerintah daerah. Kepala Perwakilan BI Sumatra Barat, Endy Dwi Tjahjono, mengungkapkan bahwa perlambatan pertumbuhan investasi terjadi lantaran belum optimalnya pengembangan industrialisasi hilir serta posisi geografis Sumbar yang dianggap kurang strategis.

 

Catatan BI, perlambatan kinerja investasi Sumbar tergambar dari menurunnya perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dari 3,5 juta dolar AS dan Rp 570,7 miliar pada kuartal I 2017 menjadi 400 ribu dolar AS dan Rp 237,7 miliar pada kuartal II 2017.

 

"Masalah lainnya adalah proses pembebasan lahan yang lama dan belum adanya pemetaan lokasi investasi," ujar Endy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement