Selasa 10 Oct 2017 04:37 WIB

Memanfaatkan Teknologi dalam Mengais Rejeki

Perajin Sampah Daun
Foto:
Produk logam buatan lokal dipamerkan saat workshop e-Smart Direktorat IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Telematika di Tegal, Jawa Tengah, Agustus lalu. Workshop dan pameran produk lokal tersebut untuk meningkatkan kemampuan para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dalam berbisnis melalui sarana e-Commerce.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku, Indusri Kecil Menengah (IKM) di Surabaya berkembang sangat cepat. Dilihat dari jumlah, pada 2010 IKM di Surabaya hanya sekitar 89 IKM. Namun sekarang ini, ada sekitar tujuh ribu IKM.  Dia menuturkan, dari tujuh ribu IKM tersebut, lima rubu IKM sudah memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya.

“Lima ribu IKM lebih itu sudah gunakan teknologi informasi untuk memasarkan produknya. Jadi cepat sekali orang surabaya itu (dalam pemanfaatkan teknologi,” ucap Risma.

Menurut Risma, banyaknya IKM diSurabaya yang memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya tiada lain karena pelatihan yang terus digalakkan. Melalui program pemerintah, para pelaku IKM ini setiap Sabtu mendapat pelatiahan dari sebuah perusahaan tentang penggunaan teknologi dalam memasarkan produknya.

“Mereka dilatih bukan hanya sekedar buat upload produk ke media sosial untuk dipasarkan. Mereka juga dilatih untuk mengambil fotonya, supaya menarikpembeli. Supaya kualitas gambarnya bagus,” kata dia, menerangkan. 

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menjelaskan, pada semester I Tahun 2017 perekonomian di Provinsi Jatim tercatat tumbuh sebesar 5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut menurutnya didorong Industri Kecil Menengah (IKM) sehingga pertumbuhan ekonomi di Jatim lebih tinggi dibandingkan nasional.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu kemudian mengingatkan, persaingan pasar dan banyaknya jumlah pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia mendorong  perlunya strategi baru dalam memenangkan persaingan. Salah satu yang bisa dilakukan, menurut dia, menggunakan e-Smart IKM.

Menurutnya, dengan memanfaatkan e-smart IKM, jangkauan pasar para pelaku IKM lebih luas karena konsumen bisa secara langsung mengakses lewat online tanpa mengunjungi lokasi dari IKM. E-Smart merupakan program yang memanfaatkan platform digital melalui kerja sama dengan perusahaanstartup di Indonesia.

"Terdapat kelemahan IKM, seperti masihberfikir sulitnya faktor pemasaran. Padahal, bisa diatasi dengan e-commerceyang menawarkan transaksi secara langsung," kata Pakde Karwo.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, latar belakang pelaksanaan program e-smart IKM. Di antaranya didasari upaya pengembanganekonomi berbasis digital, keinginan untuk meningkatkan ekspor IKM, sertaperluasan akses pasar dan pendanaan. 

“E-smart IKM perlu dan akan terus dikembangkan dengan tujuan Indonesiadapat menjadi showcase produk sendiri, bukan hanya menjadi reseller produknegara lain,” kata Airlangga.

Dia menjelaskan program yang memiliki desain infrastruktur digital inimenjadikan Palapa Ring, Satelit BRI, dan PLN sebagai tulang punggungnya. Artinya, kebutuhan fasilitas internet, listrik, dan integrasi Sistem InformasiIndustri Nasional (SIINas) dilakukan oleh ketiganya. "Hal tsb dimaksudkan untuk jaminan produk, keamanan, danstandarisasi," ucap Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement