REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Pindad (Persero) menyatakan tak masalah apabila terdapat sejumlah pihak mengkritisi kualitas dari produk amunisinya. Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menggapai itu sebagai masukan agar dapat memperbaiki produk ke depannya.
"Ya okelah (dikritik), kita terima kritik dan dijadikan masukan buat kami untuk memperbaiki kualitas," ujar Abraham saat ditemui wartawan di Turen Kabupaten Malang, Senin (9/10).
Menurut Abraham, kualitas akurasi amunisi itu memiliki banyak faktor di dalamnya. Salah satunya, dia melanjutkan, bergantung pada keahlian penembak masing-masing. "Jadi banyak faktornya kalau masalah akurasi yang kurang bagus, termasuk karena keahlian nembaknya," tegas dia.
Sebelumnya, Ketua Bidang Hukum, Etika, dan Disiplin Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Bambang Soesatyo menyatakan, pihaknya telah mendatangkan 500 ribu amunisi dari Korea Selatan, Amerika dan Eropa. Hal tersebut terpaksa dilakukan Perbakin karena kebutuhan amunisi untuk olahraga menembak selama ini kurang.
Sayangnya, meski Perbakin sudah meminta kepada PT Pindad (Tbk), amunisi keluaran Pindad kurang memiliki akurasi yang bagus. "Karena akurasinya kurang, kita pakai untuk latihan," kata politikus Golkar itu.