REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengunjungi Pondok Pesantren Al-Idrisiyyah, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (9/10) Subuh. Dalam kunjungannya, ia mengenang kisah awal terjun ke dunia politik.
Sandi Uno mengaku sempat kaget dengan Masjid Al-Fattah yang terlihat dari kejauhan. Dari situ ia mengingat awal perkenalan dengan Idrisiyyah oleh program pengembangan kewirausahaan Mien R Uno Foundation (MRUF) pada 2015.
Ketika itu, ia memberi kuliah umum kewirausahaan bersama pimpinan Idrisiyah di Tasikmalaya. Dari pertemuan itulah, Sandi mengakui kedekatan dengan Syekh Muhammad Fathurahman mulai terbentuk hingga memberi dukungan dalam kontes Pilgub DKI lalu.
"Perkenalan dengan Idrisiyyah awalnya merasa takjub ketika mendapat kabar ada gerakan ekonomi umat yang bisa menyaingi gerakan ekonomi di Tanah Air. Qini Mart itu gerakan nyata ekonomi umat," kata Sandi dalam pertemuan tersebut.
Sandi menceritakan pula kiprah politiknya diawali dari ketidaksengajaan. Sebab, ia merasa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto-lah yang mendorongnya. Mulanya, Sandi pesimistis menempuh karier di dunia politik. Hanya saja, Sandi berubah pikiran ketika mendapat petuah dari pimpinan Idrisiyah.
"Hasil surveinya menunjukkan 0,3 persen elektabilitas dan lawannya didukung sumber daya, media dan pemodal besar. Tetapi selama semua lillah fillah, billah, maka terjadilah! Saya tidak akan pernah lupa dengan Tarekat Idrisiyyah selama dua tahun ini selalu bersama," kata Sandi.