Senin 09 Oct 2017 19:53 WIB

Wali Kota Surabaya Pulangkan Puluhan PMKS

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengecat atap genteng saat kerja bakti bersama di Rumah Susun (Rusun) Sumbo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/9). Kerja bakti yang diikuti jajaran Pemkot Surabaya bersama warga tersebut agar kondisi lingkungan rusun menjadi lebih bersih dan nyaman untuk dihuni.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengecat atap genteng saat kerja bakti bersama di Rumah Susun (Rusun) Sumbo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/9). Kerja bakti yang diikuti jajaran Pemkot Surabaya bersama warga tersebut agar kondisi lingkungan rusun menjadi lebih bersih dan nyaman untuk dihuni.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali memulangkan 81 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Surabaya (PMKS) ke daerah asalnya. Masing-masing dari mereka adalah 56 penderita Psikotik dan 25 lainnya Gelandangan Pengemis (Gepeng).

Mereka diijinkan pulang setelah dinyatakan sembuh oleh tim dokter spesialis jiwa. Risma kemudian berpesan kepada para penyandang PMKS, agar tidak kembali ke Surabaya, dan setelah tiba di daerah asalnya diharapkan mendapat pekerjaan yang layak

“Surabaya ini dikontrol terus, jadi tolong jangan kembali, jika tidak ada yang dikerjakan,” ujar Risma di halaman Taman Surya, Surabaya, Senin (9/10). 

PMKS yang dipulangkan hari ini, lanjut Risma, bukan berasal dari Surabaya, melainkan dari luar Kota Pahlawan. Mereka yang dipulangkan berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi, NTT (Flores Timur) dan DIY.

“Selama perjalanan mereka didampingi satu dokter, tujuh anggota TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan dua orang perwakilan dari Dinsos,” ujar Risma.

Risma menjelaskan, proses pemulangan PMKS yang dilakukan sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, agar mau menampung dan merawat PMKS setibanya di kota masing-masing. Baginya, koordinasi ini penting dilakukan agar nasib para PMKS tidak terlantar melainkan sudah memiliki wadah yang jelas.

“Saya sudah meminta bantuan sekaligus menjelaskan kepada kepala daerah dan gubernur setempat bahwa sudah bertahun-tahun warganya ditampung di Liponsos keputih surabaya dan sudah dinyatakan sembuh oleh tim dokter,” kata Risma.

Selain itu, Risma mengatakan, pemulangan PMKS ini dilakukan karena ruangan yang ada di liponsos keputih sudah tidak cukup. Menurutnya, dalam sehari pasien PMKS selalu bertambah satu sampai tiga orang sehingga lama-kelamaan ruangan yang ada tidak cukup lagi.

"Kalaupun diperlebar gedungnya TKSK juga sulit untuk merawat dan mengawasinya, ujar Risma.

Pemulangan PMKS bulan ini, Pemkot menyediakan 11 mobil dengan rute Jawa Timur dan 2 bus rute Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bagi yang berada di luar jawa menggunakan moda transportasi kapal laut dan pesawat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement