REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ipmawan Mufilih Ramadhani resmi menjadi Ketua Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Surabaya periode 2017-2019. Ia dilantik di gedung Graha Sawunggaling, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (8/10).
Dalam sambutannya, Ipmawan menegaskan IPM Surabaya kali ini akan mengampanyekan pelajar bergerak yang di mana sebelumnya adalah pelajar organik.
"Jika Yogyakarta dikenal sebagai ideologisnya, Jakarta dikenal sebagai politisnya, maka Surabaya dikenal sebagai pusat pergerakan pelajar," kata Mufilih, di acara pelantikan dengan mengambil tema 'Meneguhkan IPM Surabaya Sebagai Pusat Pergerakan Pelajar'.
Menurut dia, pelajar bergerak dilatarbelakangi oleh sebuah esensi dari seorang kader. Ia menyebut kader adalah penggerak di organisasi maupun dalam masyarakat. "Untuk ke depannya PD IPM Surabaya akan menjadi kiblat bagi pergerakan pelajar," ujar dia.
Ketua Umum PD IPM Surabaya periode lalu, Affan Kurniawan menuturkan PD IPM Surabaya harus selamanya tetap menjaga identitasnya sebagai pusat pergerakan pelajar.
"Dua komunitas yang telah lahir sebagai representasi dari program yang telah dicanangkan PD IPM Surabaya, Pelajar Tanpa Pacaran (PTP) dan Pelajar Mengajar, telah diakui sebagai bukti nyata dari komitmen PD IPM Surabaya," katanya.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur Syahrul Ramadhan menambahkan sebagai pusat pelajar, IPM tidak boleh lupa dengan tradisi membangun masyarakat yang berilmu.
"Pergerakan tanpa ilmu adalah kosong, sebab menggerakkan massa pada dasarnya adalah dengan ilmu pengetahuan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
