Senin 09 Oct 2017 07:12 WIB

Presiden Jokowi: Baca Isu Medsos, Jangan Langsung Emosi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: EPA/David Moir
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta masyarakat agar tak mudah terpengaruh oleh berita-berita bohong yang beredar baik melalui media sosial maupun media massa.  Kehati-hatian masyarakat dalam menerima informasi diperlukan untuk menghindari konflik dan gesekan antarmasyarakat.

"Saya minta kita semua ingatkan teman, tetangga kampung, kalau ada isu terutama di media sosial itu jangan dimakan mentah-mentah. Jangan baca langsung emosi padahal itu tulisan tidak jelas siapa yang buat karena akun palsu itu banyak sekali," kata Jokowi di Kabupaten Sumenep, Madura.

Saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Karimiyyah, Presiden kembali mengingatkan keberagaman bangsa Indonesia dengan penduduk yang sangat besar. 

Hal ini juga sering disampaikan kepada para pemimpin negara lain di setiap pertemuan. Presiden tak segan memperkenalkan dirinya sebagai pemimpin negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. "Saya Presiden Jokowi dari negara penduduk Muslim terbesar di dunia," kata dia, dikutip dari siaran resmi Istana.

Menurut dia, tak jarang para pemimpin dunia yang bertemu dengan Presiden menyatakan kekagumannya terhadap Indonesia. Di samping itu, tidak sedikit pula pemimpin dunia yang menitipkan pesan kepada Presiden, salah satunya adalah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

"Beliau (Presiden Ashraf Ghani) mengingatkan jangan sampai ada gesekan. Pengalaman yang terjadi di Afghanistan sulit lagi dipersatukan. Sehingga kalau ada sengketa segera dirukunkan," kata Jokowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement