Ahad 08 Oct 2017 21:47 WIB

Marak Ekspansi Pemodal Asing, Pengusaha Mebel Jepara Resah

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Andri Saubani
Pekerja sedang mengujir relief di Desa Senan Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Pekerja sedang mengujir relief di Desa Senan Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara diminta lebih serius dalam memberikan perlindungan terhadap keberlangsungan industri mebel dan kerajinan kayu yang ada di daerahnya. Perlindungan yang dimaksud dalam hal pemberian izin kepada pemodal asing yang akan membuka usaha pengolahan kayu di wilayah Kabupaten Jepara. Sejauh ini, Pemkab Jepara dinilai masih terlalu longgar dalam hal ini.

Longgarnya izin terhadap pemodal asing dinilai dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu yang justru bisa mengancam kedaulatan industri mebel dan kerajinan kayu yang menjadi unggulan Kabupaten Jepara tersebut. "Sejauh ini, sudah banyak pemodal asingyang masuk ke sentra industri mebel di Jepara, seperti Cina dan Korea. Namun, yang paling banyak investor Cina," kata Alfiatun, salah seorang pengusaha mebel dan kerajinan kayu Jepara, Ahad (8/10).

Yang memprihatinkan, kata Alfiatun, tak sedikit keberadaan bisnis asing di sentra mebel Jepara ini hanya memanfaatkan orang-orang lokal. Misalnya, membeli aset lahan masyarakat hingga meminjam nama untuk mendirikan tempat usahadi Jepara.

Umumnya, ini dilakukan untuk mempermudah persyaratan pendirian usaha atau untuk memuluskan proses perizinan saja. "Kalau penanaman modal asing (PMA) itu sebenarnya kan ribet untuk urus izinya, sehingga mereka memanfaatkan orang- orang kita untuk mempermudah perizinan tersebut," jelasnya.

Bahkan, masih kata Alfiatun, cara yang lebih ekstrim juga dilakukan. Misalnya, dengan kawin kontrak dengan perempuan Jepara. Ini fenomena yang marak terjadi di Jepara yang menurutnya bisa mengancam masa depan industri mebel lokal. Pada akhirnya, pengusaha lokal tidak punya nilai tawar hingga kemampuan untuk bisa melawan kekuatan finansial pemodal asing tersebut.

Hal serupa diamini oleh Susilowati, pengusaha kerajinan kayu lainya. Ia khawatir, kekuatan pemodal asing ini bakal menggeser pengusaha lokal dan mengendalikan industri mebel di Jepara ini.

Ia juga prihatin sebagian masyarakat Jepara masih bisa dimanfaatkan. Sejauh ini, memang telah terjadi ekspansi pemodal asing pada industri mebel di Jepara. Jika dulu para pembeli asing membeli produk mebel Jepara dari pameran, sekarang ini pemilik modal juga leluasa datang langsung ke sentra-sentra industri melalui orang-orang lokal. "Celakanya, mereka yang membawa buyer ini justru mudah sekali untuk dimanfaatkan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement