Ahad 08 Oct 2017 15:27 WIB

Jokowi Serukan Perempuan Ikut Sebarkan Perdamaian

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andri Saubani
Presiden RI, Joko Widodo
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden RI, Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Kaum Perempuan dinilai memiliki kemampuan untuk ikut serta menjaga perdamaian. Bukan hanya dalam cakupan secara regional, tapi juga di kalangan internasional.

Presiden Joko Widodo (Jkowi) mengatakan, perempuan mempunyai kapabilitas dalam memberdayakan kaumnya yang diwujudkan dalam berbagai aspek, mulai dari ekonomi keumatan, pemberdayaan, dan kesetaraan. Perempuan juga memiliki sikap gotong-royong yang bisa digunakan dalam menghadapi berbagai tantangan global yang bisa mengancam perdamaian.

"Marilah kita terus tanamkan, tumbuhkan, dan sebarkan perdamaian ke seluruh penjuru tanah air dan dunia," kata Joko Widodo dalam sambutan saat peringatan Hari Perdamaian Internasional di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Ahad (8/10).

Jokowi mengingatkan kembali bahwa negara Indonesia memiliki banyak suku, adat, dan budaya melebihi negara lain. Namun, banyaknya perbedaan ini tak lantas harus membuat Indonesia terpecah belah. Indonesia saat ini justru menjadi salah satu contoh bagi negara lain terkait dengan perdamaian.

Dia mencontohkan, negara seperti Singapura hanya memiliki empat suku, sedangkan Indonesia memiliki 714 suku. Afghanistan awalnya memiliki tujuh suku, sekarang berkembang menjadi 40 kelompok karena saling berselisih.

Suku yang banyak ini, kata Jokowi, harus dijaga perdamaiannya. Jangan sampai karena ada konflik kecil bisa membuat Indonesia terpecah-pecah. Hal ini juga yang disampaikan Preside Afghanistan, agar pemerintah bisa menjaga stabilitas bangsa yang beragam budaya. "Suku yang bermacam-macam adalah anugerah Allah. Oleh karena itu kita jaga persaudaraan, ukhuwah islamiah, ukhuwah watoniah dalam cakupan yang lebih besar,".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement