REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Sebanyak sepuluh kecamatan di Kabupaten Sukabumi dinilai masih rawan penyebaran rabies. Penyebabnya, di daerah tersebut banyak ditemukan populasi hewan penular rabies (HPR), seperti anjing.
Data dari Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, sepuluh kecamatan itu yakni Cidolog, Jampang Tengah, Cikembar, Cisolok, Cimanggu, Tegalbuleud, Purabaya, Curugkembar, Nyalindung, dan Gegerbitung. "Jumlah populasi anjing di sepuluh kecamatan tersebut cukup tinggi dan kasus gigitan sering terjadi," ujar Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono kepada wartawan akhir pekan lalu.
Adjo mengatakan, berdasarkan data sejak 2008 lalu, jumlah kasus pada hewan yang dinyatakan positif rabies sebanyak tujuh kasus. Jumlah warga yang menjadi korban gigitan anjing sebanyak 96 kasus dan jumlah korban yang meninggal sebanyak tiga orang.
Menurut Adjo, sejumlah upaya pengendalian penyakit rabies telah dilaksanakan mulai dari mengeluarkan Surat Edaran Bupati Sukabumi tentang kewaspadaan terhadap rabies. Upaya lainnya terang dia yakni komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) baik formal maupun informal kepada anak sekolah dan elemen masyarakat.
Pemkab, lanjut Adjo, juga memberikan vaksinasi terhadap hewan peliharaan yang dilaksanakan pada bulan wajib rabies (buwara). Selain itu kata dia melaksanakan kontrol populasi melalui gerakan jumat eliminasi (jumel) dan sterilisasi.
Adjo mengungkapkan, Sukabumi juga menyambut positif adanya pemberian vaksin rabies kepada hewan yang dilakukan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) pada Sabtu (7/0). Vaksin ini, lanjut dia, akan mencegah penyebaran rabies di sepuluh kecamatan tersebut.
Sebelumnya, Kementan menggelar puncak hari rabies sedunia di Kabupaten Sukabumi Sabtu (7/10). Pada momentum tersebut, Kementan menargetkan sejumlah daerah terbebas dari rabies.
Momentum peringatan hari rabies ini digelar di sekolah model yang berada di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Dalam kesempatan tersebut hadir Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan I Ketut Diarmita yang memberikan bantuan vaksin rabies untuk anjing di Sukabumi.
"Program pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan rabies ini menjadi tanggung jawab bersama," terang I Ketut Darmita kepada wartawan. Terutama, lanjut dia, lembaga yang menangani kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, dan pemerintah daerah.
Selain itu, kata I Ketut Diarmita, sejumlah pihak lainnya yang mendorong kegiatan-kegiatan pelibatan masyarakat terkait pengendalian dan penanggulangan rabies. Hal ini terang dia dilakukan dalam upaya kesehatan masyarakat dan hewan dari bahaya rabies.