REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan subsidi tiket untuk angkutan massal cepat (AMC) berupa trem melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya. Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan mengatakan sistem pendanaan proyek trem yang akan dikerjakan atau didanai pihak swasta sehingga nantinya proyek besar ini akan dilelang.
"Agar lebih terjamin saat beauty contest, pemkot akan menyiapkan tim ahli khusus dengan menggandeng kalangan perguruan tinggi di Indonesia," katanya.
Menurut dia, dengan swastanisasi untuk proyek sebesar trem ini, tentunya tidak akan memberatkan APBD. Sedangkan untuk APBD, Pemkot Surabaya sediakan untuk subsidi tiket.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan untuk spesifikasi penentuan proyek AMC trem melibatkan ahli dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
"Karena yang menentukan itu bukan saya, tapi tim ahli itu," ujarnya.
Adapun tim ahli yang dilibatkan yakni ITS, Unair, UB, Universita Petra, UI, UGM serta ada Bapemnas dan Kementerian Perhubungan. "Kalau sudah beauty contest pemkot tidak ikut-ikut. Nanti merekalah (tim ahli) mana yang terbaik untuk kota," katanya.
Risma juga menambahkan, bahwa saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya sedang gencar berkomunikasi terus dengan tim ahli. "Ini sedang diagendakan kapan bisa bertemu lagi semuanya. Mereka tinggal meneruskan yang sudah ada dulu. Tidak mulai dari awal," ujarnya.
Lebih lanjut, pemkot pun mendapat bantuan dari World Bank untuk menganalisa jalannya proyek ini dalam segi financial. Dalam catatan World Bank, Surabaya termasuk dalam ekonomi kota yang berstandar A++. "Jadi bantuan dari World Bank itu gratis," kata mantan Kepala Bappeko ini.
Sedangkan terkait pendanaan dari APBD dari pemkot untuk proyek trem ini, Risma masih belum bisa menentukan. Ia menegaskan semua keputusan bisa didapatkan dari tim ahli khusus yang telah dibentuk.